Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Ditemukan Tewas, Kapolsek Ambalawi Diingatkan Istri agar Naik Mobil

Kompas.com - 17/08/2014, 12:27 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com — Almarhum Kapolsek Ambalawi, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Iptu Abdul Salam sempat diperingatkan sang istri sebelum korban ditemukan tewas di Kilometer 15, Desa Kole, yang diduga akibat kecelakaan lalu lintas.

"Korban sudah diingatkan istri agar menggunakan mobil, tapi korban justru berangkat menuju Polsek memakai sepeda motor," kata Kabid Humas Polda NTB AKBP M Suryo Saputro, Minggu (17/8/2014).

Kapolsek Ambalawi Iptu Abdul Salam berangkat dari rumahnya di Lingkungan Bedi, Kelurahan Manggemaci, Kecamatan Mpunda, Bima, dengan menggunakan sepeda motor sekitar pukul 06.30 Wita, Sabtu (16/8/2014).

Sebelum berangkat, almarhum sempat diperingatkan oleh istrinya untuk menggunakan mobil karena malam harinya almarhum pulang 24.00 Wita seusai menghadiri acara 44 hari meninggalnya mertua almarhum. Namun, Kapolsek tetap berangkat menuju Polsek Ambalawi yang berjarak 35 km dari rumah korban menggunakan sepeda motor.

Jazad korban ditemukan di sebuah tikungan di Desa Kole oleh Widhan Haerun (36) dalam keadaan tergeletak di atas tumbukan batu berukuran diameter sekitar 30 sentimeter. Sedangkan motor berjarak 5 meter berada di depan korban dalam keadaan rusak. Baca: Kapolsek Ambalawi Ditemukan Tewas Dekat Motornya)

Selanjutnya, korban dibawa ke RSUD Bima untuk divisum. Dari hasil visum, korban mengalami luka memar di sebelah mata kiri korban dan pendarahan keluar dari mulut dan hidung, serta terdapat luka robek bocor di sebelah belakang kepala kanan korban.

Menurut Suryo, harus ada otopsi guna mengetahui penyebab meninggalnya korban. Namun, pihak keluarga merasa keberatan dengan membuat pernyataan tidak melakukan otopsi, tetapi hanya visum luar.

"Apakah laka tunggal atau kendaraan lain belum bisa dipastikan, tetapi diduga kuat karena akibat kecelakaan," kata Suryo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com