"18 tahun itu waktu yang sangat lama dan sampai saat ini belum juga terkuak. Keluarga sebenarnya sudah tahu akhirnya akan seperti apa," ucap Zulaikha Dita Krisna saat ditemui di sela acara "Bike to remember menolak kedaluarsa kasus Udin" di titik nol Km, Jumat (15/8/2014).
Putri pertama Fuad Muhammad Syafrudin ini mengungkapkan, tindak pidana pembunuhan terhadap ayahnya sudah masuk ke kategori pelanggaran HAM. Namun demikian, 18 tahun berlalu, pihak berwajib hingga sampai masa kasus akan kedaluarsa belum juga mampu menangkap pelaku dan otak di balik persitiwa itu.
"Ini tentang membunuh seseorang, pelanggaran HAM tapi tidak ada keseriusan. Kita mempertanyakan hal itu," tegasnya.
Zulaikha atas nama keluarga juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai elemen masyarakat baik di DIY maupun luar daerah, yang tak lelah berjuang untuk mencari keadilan atas kasus Udin selama 18 tahun.
Belum tuntasnya pengusutan kasus pembunuhan terhadap wartawan Bernas, Fuad Muhammad Syafrudin hingga memasuki kedaluarsa pada Agustus 2014 ini, terus menuai simpati. Di Yogyakarta, ratusan orang dari berbagai elemen Jumat (15/8/2014) sore tadi mengikuti acara sepeda santai dengan tema "Bike to remember menolak kedaluarsa kasus Udin".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.