Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tanggapan Gubernur Sumut soal Foto Mesra dan Dugaan Poligami

Kompas.com - 14/08/2014, 15:45 WIB

MEDAN, KOMPAS.com — Setelah foto mesra pria mirip dirinya dengan seorang perempuan dibawa-bawa oleh massa Cipayung Plus dalam demonstrasi di DPRD Sumut, Rabu (13/8/2014), dan beredar di dunia maya, Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho sempat sulit ditemui (baca juga: Foto Mesra Pria Mirip Gubernur Sumut dengan Perempuan Cantik Beredar).

Hingga akhirnya, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mau diwawancara saat dijumpai pada acara Ramah Tamah dan Silaturahim dengan Para Janda Perintis Pejuang Kemerdekaan di rumah dinas Gubernur, Kamis (14/8/2014). Melalui petugas protokoler, Gatot meminta wartawan untuk mewawancarainya di dalam rumah.

Namun, saat ditanya mengenai foto mesra tersebut dan dugaan poligami, Gatot berkilah.

"Persoalan Sumatera Utara jangan dibawa ke persoalan pribadi. Kita masih bermasalah," katanya.

Gatot lalu mengalihkan topik wawancara ke berbagai topik aktual, termasuk persoalan krisis listrik dan jalan tol di Sumatera Utara. Dia bertutur mulai dari perbincangan via telepon dirinya dengan Menko Perekonomian Chairul Tanjung sampai tentang perkembangan proyek Tol Kualanamu-Tebingtinggi dan Tol Trans-Sumatera.

Saat wartawan mencoba kembali bertanya tentang kebenaran rumor dirinya berpoligami sampai menimbulkan beragam reaksi dari masyarakat, termasuk orang-orang di partainya sendiri, Gatot kembali berkilah.

"Persoalan Sumatera Utara dulu," katanya sambil berlalu.

Namun, saat ada wartawan yang menanyakan topik lain kepadanya, Gatot pun berhenti dan menjawab. Kemudian, ketika ada yang kembali bertanya tentang dugaan poligami dan foto tersebut, Gatot kembali berkilah dan berjalan.

"Persoalan Sumut jauh lebih besar," ujarnya.

Senada dengan suaminya, istri Gatot, Sutias Handayani, enggan mengomentari foto mesra pria mirip suaminya itu dengan perempuan muda.

"Aduh, jangan itulah. Tentang acara ini saja. Sudah ya," kata perempuan yang mengenakan kerudung putih tersebut.

Perlu terbuka

Sebelumnya, Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut Hidayatullah mengaku pernah mendapatkan informasi dari sesama rekan partainya bahwa Gatot menikah lagi. Namun, Hidayat mengaku tidak pernah menanyakan langsung kepada Gatot karena segan. Dia hanya berharap Gatot segera memberikan keterangan tentang rumor tersebut.

Menurut dia pula, seorang pejabat publik sebenarnya tidak dilarang memiliki istri lebih dari satu dengan catatan harus mendapat persetujuan dari istri pertama dan atasannya.

Namun, jika memang benar Gatot berpoligami, dia mengerti mengapa sang Gubernur merahasiakannya dari publik. Pasalnya, beberapa kader PKS di pusat yang ketahuan memiliki istri lebih dari satu ternyata terlibat kasus korupsi. Maka dari itu, ada kecenderungan kader PKS untuk menjauhkan citra cinta perempuan dan uang dari partainya.

Jika memang berpoligami, lanjutnya, dia mendukung sikap yang ditunjukkan Presiden PKS Anis Matta yang terbuka tentang praktik poligami.

"Tapi, menurut saya, kalau benar (berpoligami), katakan benar. Kalau salah, katakan salah. Kader PKS harus siap dengan konsekuensinya walaupun persepsi masyarakat kepada PKS akan buruk atau masyarakat akan sinis melihat PKS."

Menurut Hidayat, praktik poligami tidak banyak dilakukan oleh kader PKS di Sumut. Sepanjang pengetahuannya, jumlah kader yang berpoligami tidak sampai lima orang. Rata-rata yang berpoligami adalah kalangan berpunya atau berpoligami karena kondisi khusus. Hidayat sendiri menilai, idealnya pejabat publik tidak berpoligami.

"Yang pejabat, setahu saya tidak ada. Kalau memang rumornya betul, berarti baru Mas Gatot," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com