Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timika Masih Mencekam, Sekolah Diliburkan

Kompas.com - 14/08/2014, 08:32 WIB
TIMIKA, KOMPAS.com - Sebagian besar sekolah di Kota Timika, Papua, Kamis (14/8/2014), memutuskan meliburkan siswanya dari aktivitas belajar lantaran situasi keamanan di wilayah itu belum sepenuhnya kondusif.

Sebagaimana pantauan Antara di Timika hampir semua sekolah meminta para siswanya untuk kembali ke rumah masing-masing, meski para siswa sudah hadir di sekolah pada pukul 07.00 WIT.

"Hari ini tidak ada aktivitas belajar-mengajar di sekolah. Kami sudah perintahkan siswa untuk pulang belajar di rumah masing-masing karena situasi Timika masih rawan," ujar salah satu guru di Sekolah Yayasan Tabita Sion di bilangan Timika Indah.

Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Mimika Nilus Leisubun mengakui kondisi tersebut.

"Saya sudah memantau aktivitas belajar-mengajar di sekolah-sekolah. Kelihatan sebagian besar sepi dan tidak ada aktivitas, kantor-kantor pemerintah juga sepi," ujar Nilus.

Kondisi serupa terlihat di SMP Negeri 2 Timika, SMP YPPK Santo Bernadus, SD YPPK Tiga Raja, SD Negeri Kwamki II, SMA Negeri I Timika dan sekolah-sekolah lainnya.

Ia mengaku menerima laporan dari sejumlah kepala sekolah yang memberitahukan situasi dan kondisi yang terjadi di sekolah masing-masing.

Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Mimika yang membawahi sekolah-sekolah mulai dari TK-SLTP menginstruksikan agar sekolah dapat mengambil kebijakan sesuai kondisi di lingkungan sekitar itu.

Jika situasi keamanan lingkungan sekitar sekolah tidak memungkinkan untuk adanya proses belajar-mengajar maka sekolah diminta untuk tidak memaksakan diri menggelar proses belajar-mengajar.

"Silakan para kepala sekolah mengambil langkah sesuai kondisi di lingkungan sekolahnya karena mereka yang paling mengetahuinya. Jangan dipaksakan jika tidak memungkinkan," ujar Nilus.

Jajaran Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Mimika juga berpesan agar sekolah berkewajiban menjaga dan mengawasi para siswa yang terlanjur datang ke sekolah sekaligus menghubungi orang tua murid untuk memulangkan mereka.

"Jangan dibiarkan anak-anak pulang sendiri-sendiri ke rumah. Kewajiban sekolah untuk mengawasi para siswa dan menghubungi orang tua murid," imbau Nilus.

Situasi kamtibmas di Timika memanas sejak ditemukannya jenazah Korea Waker, Kepala Suku Dani, di sekitar Jembatan Kali Merah, Kampung Logpon-Pigapu, Senin (11/8).

Setelah kejadian itu, lima warga Timika tewas dibunuh oleh sekelompok orang. Buntut dari kejadian itu, pada Rabu (13/8) siang hingga petang sekelompok warga bersenjatakan panah, parang dan tombak menyerang kompleks pemukiman warga di kawasan Gorong-gorong hingga Jalan Sosial Kebon Sirih.

Sepanjang Rabu (13/8) malam hingga Kamis dini hari, situasi di Kota Timika benar-benar sepi. Warga takut keluar malam dan memilih tinggal di rumah mereka masing-masing.

Beberapa warga tampak berjaga-jaga di sekitar kompleks pemukiman mereka dengan mempersenjatai diri dengan alat tajam karena khawatir akan ada serangan dari kelompok lain.

Sepanjang Rabu (13/8) malam, aparat gabungan Polri dan TNI terus menggelar patroli keliling Kota Timika. Pemulihan situasi kamtibmas di Kota Timika setelah terjadinya sejumlah kasus pembunuhan dipimpin langsung Waka Polda Papua Brigjen Polisi Paulus Waterpauw.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com