Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Pastor dari 27 Negara Belajar Islam di UIN Surabaya

Kompas.com - 13/08/2014, 14:18 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 30 pastor dari 27 negara berkunjung ke Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Rabu (13/8/2014). Mereka mempelajari Agama Islam untuk menambah referensi pengetahuan tentang kehidupan sosial beragama di Indonesia.

Para pastor dari Ordo Dominikan itu menggelar diskusi dan dialog dengan sejumlah pakar agama UIN Sunan Ampel Surabaya dengan tema "Penguatan Keadilan dan Perdamaian Melalui Dialog Antar Agama".

"Kami ingin belajar lebih banyak tentang Islam dari negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam," kata salah satu pastor asal Afrika Selatan, Mike Deeb, O.P.

Mike mengapresiasi kehidupan beragama di Indonesia, meskipun masyarakatnya hidup dengan banyak agama, namun tetap bisa hidup rukun dan berdampingan. "Ini akan menjadi pelajaran berharga bagi kami, dan akan kami sosialisasikan ke banyak negara di dunia," tambah dia.

Ordo Dominikan, kata dia, sudah berhubungan baik dengan Islam sejak lama, bahkan dengan Islam di negara-negara lain di dunia. "Kami terus belajar dari negara-negara tersebut bagaimana agamanya mengajarkan kebaikan. Dan kami yakin semua negara di dunia ini mengajarkan kebaikan," kata dia.

Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Abdul A'la menambahkan, Islam di Indonesia adalah Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, dan menghormati nilai-nilai budaya lokal. Akibatnya, Islam lebih cepat menyatu dengan semua sisi kehidupan masyarakatnya, termasuk ajaran bagaimana membangun interaksi dengan sesama manusia dan antar kelompok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com