Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Rp 600.000 Raib, Nasabah dan "Teller" Baku Pukul

Kompas.com - 12/08/2014, 14:51 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com — Seorang nasabah Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulselbar cabang Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terlibat pertengkaran hebat hingga baku pukul dengan teller di depan kasir, Senin (11/8/2014).

Hasmiah, yang kesal karena jumlah uang Rp 5 juta yang ditarik sesuai slip penarikan berkurang Rp 600.000, terlibat baku hantam, termasuk dengan kepala teller bernama Mulfi. Hasmiah mengaku yakin, kesalahan jumlah uang itu merupakan kesalahan pihak bank.

Ceritanya bermula ketika Hasmiah datang ke bank pada 5 Agustus lalu. Hari itu, sekitar pukul 12.00 Wita, suasana BPD terlihat sepi. Hanya ada dua nasabah, termasuk Hasmiah, yang berurusan dengan petugas kasir.

Setelah mengisi slip penarikan senilai Rp 5 juta serta menyerahkan buku tabungan dan slip tersebut kepada petugas teller, dia lalu duduk kembali di kursi nasabah. Beberapa menit kemudian, ia dipanggil petugas ke meja kasir.

Menurut Hasmiah, yang mengaku sudah puluhan kali menarik dana secara langsung di BPD Cabang Polewali, saat itu langsung menerima setumpuk uang bersama buku tabungan yang disodorkan petugas bank tanpa dihitung ulang.

"Saya tak sempat menghitungnya karena saya percaya kerja bank BPD pasti profesional dan tidak salah. Saya pun tak minta kasir menghitung melalui mesin teller karena selama ini tidak ada masalah. Saya baru kaget setelah tiba di rumah, dan saya buka tas ternyata uangnya kurang Rp 600.000," ujar Hasmiah, Selasa (12/8/2014).

Menurut Hasmiah, sehari kemudian, atau Rabu (6/8/2014), dia mendatangi BPD seusai mengajar di sekolahnya. Namun sayang, bank itu sudah tutup. Hasmiah kemudian memutuskan kembali pada Jumat (8/8/2014).

Semula, Hasmiah berniat bertemu dengan Kepala Teller BPD Mulfi. Namun karena yang bersangkutan sedang tidak berada di kantor, karyawan bank mengarahkannya kepada Kepala Personalia Andi Herman, tetapi tak bisa memberi kepastian hari itu.

Terakhir, Hasmiah kembali mendatangi BPD Cabang Polewali, Senin (11/8/2014). Kali ini, ia bertemu langsung dengan petugas kasir yang dulu melayaninya, dan juga Mulfi.

Hasmiah, yang emosi, terlibat perdebatan hingga saling tonjok di depan kasir. Hasmiah bahkan bersumpah dan menuding kesalahan hitung terjadi di pihak bank, sementara petugas kasir dan kepala teller yang membela institusinya juga bersikeras tak bersalah.

Menurut Hasmiah, Mulfi mengaku bahwa pihak bank memang tak sempat menghitung jumlah uang melalui mesin ataupun menggunakan jari, lantaran uang tersebut baru saja diterima dari Bank Indonesia.

Hasmiah juga mengatakan, Mulfi sempat menyatakan kelebihan kas bulan lalu memang mencapai Rp 3,9 juta. Namun, pada bulan itu tak ada nasabah yang memprotes kekurangan uang. "Jika memang selalu seperti itu, artinya bank memang tak profesional melayani nasabahnya. Kok bisa terjadi kelebihan sampai sebanyak itu," ujar Hasmiah.

Anwar, Kepala Cabang BPD Polewali Mandar, yang ditemui di kantornya, Selasa (12/8/2014), mengakui adanya kasus itu. Namun, hari itu tak ada laporan kelebihan kas dari bawahannya. "Biasanya kalau ada kelebihan kas atau kekurangan kas dilaporkan ke saya sebagai pimpinan bank, tetapi hari itu tak ada laporan kelebihan kas," ujar Anwar.

Sementara itu, Andi Herman yang mendampingi Anwar memilih mempersalahkan Hasmiah sebagai nasabah. Menurut Herman, seharusnya hal tersebut hari itu juga dilaporkan ke bank, bukan baru dilaporkan beberapa hari kemudian.

"Selain itu, sudah menjadi aturan bank bahwa kekurangan uang, jika sudah keluar dari area bank itu, sudah tak bisa dilayani," ujar Herman.

Hasmiah yang merasa dirugikan mengaku akan mengadukan kasus ini ke pimpinan BPD yang lebih tinggi agar kejadian serupa tak akan membuat nasabah lain menjadi korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com