Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Masih Cari Jasad Bocah TK Korban Mutilasi

Kompas.com - 12/08/2014, 10:54 WIB
PEKANBARU, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Resor Kabupaten Siak, Riau, masih mencari jasad seorang bocah laki-laki berusia 5,5 tahun yang duduk di bangku taman kanak-kanak (TK) diduga sebagai korban sodomi dan mutilasi pelaku MD (20).

"Penyisiran masih terus dilakukan di sekitar lokasi yang diakui pelaku sebelumnya. Yakni di wilayah Kecamatan Rantau Kopar, Kabupaten Rokan Hilir," Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Siak, AKP Hary Budianto kepada pers di Pekanbaru, Selasa (12/8/2014).

Hary mengatakan, pencarian korban dibantu oleh pihak Kepolisian Sektor Rantau Kopar, Resor Rokan Hilir. Informasi yang diterima dari pengakuan tersangka MD, korban terakhir ditinggalkan dekat jembatan yang terletak di Kepenghuluan (setingkat kelurahan) Sekapas, Kecamatan Rantau Kopar.

"Kami telah melakukan penyisiran sejak Minggu (10/8/2014) namun belum ditemukan jasad korban," kata dia.

Dalam pencarian itu, anggota hanya menemukan bukti-bukti berupa baju warna hitam dan sandal untuk ukuran anak usia 6-7 tahun diduga milik korban, serta satu jaket yang diduga milik pelaku MD.

Hary mengatakan, kuat diduga baju dan sandal tersebut milik korban FD (5,5 tahun), yang diketahui merupakan anak pasangan suami istri Sumedi (40) dan Sartik (37) warga yang menetap di Kilometer 28, Kepenghuluan (setingkat kelurahan) Sei Rangau, Kecamatan Rantau Kopar.

"Anaknya dilaporkan hilang tujuh bulan lalu, saat kami konfirmasi ciri baju dan sandal yang ditemukan, keduanya yakin itu adalah milik anaknya yang hilang itu," kata dia.

Namun, untuk mendapatkan penguatan pengakuan itu, dibutuhkan bukti kuat lainnya salah satunya penemuan tubuh atau jasad korban untuk kemudian dilakukan tes DNA.

Kepolisian Resor Siak sebelumnya telah menetapkan empat tersangka dalam kasus sodomi disertai mutilasi enam bocah dan satu wanita dewasa. Keempat tersangka itu adalah MD (laki-laki 20 tahun), DP (laki-laki 17 tahun ), S (laki-laki 26 tahun) dan DD (perempuan 20 tahun).

MD menurut kepolisian merupakan otak pelaku sementara DD adalah mantan istrinya yang turut membantu upaya kejahatan MD sejak tahun 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com