Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur NTB Bantah Ada Pertemuan ISIS

Kompas.com - 11/08/2014, 21:59 WIB
Khaerul Anwar

Penulis

Sumber KOMPAS

MATARAM, KOMPAS.com
- Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zainul Majdi, mengatakan, tidak ada tempat bagi pergerakan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS untuk menyebarkan fahamnya di Nusa Tenggara Barat. Bahkan seluruh organisasi Islam di provinsi itu menolak keberadaan ISIS karena bertentangan dengan prinsip keagamaan, ideologi dan nilai-nilai kemanusiaan.

Pernyataan itu disampaikan Gubernur Zainul Majdi, Senin (11/8/2014) malam di Mataram, menyusul pernyataan Kapolres Lombok Barat AKBP Yulianus Yulianto soal dugaan adanya rapat ISIS di obyek wisata Senggigi. Aparat pun melakukan penjagaan ketat pada Pelabuhan Lembar. (selengkapnya baca: ISIS Diketahui Gelar Rapat di Lombok, Pelabuhan Dijaga Ketat).

Menurut Gubernur, pihaknya sudah mengecek pernyataan kapolres itu, namun tidak ada rapat dan pertemuam ISIS, penjagaan di salah satu pelabuhan di Lombok serta pergerakan organisasi itu.

Memang, kata Gubernur, beberapa waktu lalu ditemukan penempelan bendera ISIS di Bima, namun sudah diturunkan. Sejak itu, penempelan bendera itu ditertibkan, semua komponen di NTB seperti tokoh agama, pimpinan ormas Islam dan jajaran pemerintahan kabupaten-kota di provinsi itu sepakat menolak keberadaan organisasi itu.

“Sampai saat ini NTB sangat kondusif, dan tidak ada tempat untuk penyeberan ISIS di NTB,” tegas Gubernur Zainul Majdi.

Terdeteksi di Lombok Barat

Sebelumnya diberitakan, Kapolres Lombok Barat AKBP Yulianus Yulianto menyatakan pihaknya mendeteksi keberadaan jaringan ISIS di wilayah hukumnya. Oleh karena itu, aparat kepolisian memperketat penjagaan di Pelabuhan Lembar sebagai salah satu pintu masuk ke daerah ini.
 
"Terdeteksinya gerakan ISIS di Lombok, kami kepolisian melakukan penebalan pasukan di Pelabuhan Lembar,"  kata Kapolres Lombok Barat AKBP Yulianus Yulianto, Senin (11/8/2014).
 
Petugas kepolisian KP3 didukung oleh Polres Lombok Barat, bersama ASDP dan petugas lain di Pelabuhan Lembar telah melakukan pengawasan selama 24 jam. Polisi melakukan pemeriksaan baik pada orang maupun barang bawaan serta kendaraan yang mencurigakan.
 
"Kita akan periksa, baik kendaraan penumpang maupun kendaraan barang yang mencurigakan," kata Yulianus.
 
Selain memperketat pengawasan di Pelabuhan Lembar, pihaknya juga rutin menggelar razia di tiga zona berbeda, yaitu wilayah Utara, Tengah dan Selatan Lombok Barat.

"Ini dilakukan untuk mempersempit ruang gerak kelompok ISIS di Lombok" kata dia.
 
Polres Lombok Barat mendeteksi keberadaan ISIS di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat. Menurut Yulianus, pihaknya telah mendeteksi adanya indikasi orang per orang yang menggabungkan diri dengan kelompok ISIS di wilayah ini.
 
ISIS terdeteksi telah melakukan rapat dan pertemuan-pertemuan di kawasan wisata Senggigi. Sampai saat ini, personel intelejen dari kepolisian masih melakukan pemantauan pada kelompok ini.
 
Yulianus berharap, dengan berbagai imbauan baik dari pemerintah maupun kepolisian, masyarakat tidak mudah terpengaruh karena pemerintah Republik Indonesia sudah melarang keberadaan kelompok ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com