Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Kutip Pungli di Comal, Dua Polisi Nangis-nangis Saat Ditangkap

Kompas.com - 11/08/2014, 18:12 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan tidak akan memberikan toleransi kepada pelaku pungutan liar (pungli), terutama bagi mereka yang memanfaatkan kondisi bencana seperti yang terjadi di Jembatan Comal, Kabupaten Pemalang.

Oleh karena itu, dia meminta 10 oknum polisi anggota Satlantas Polres Pemalang yang diduga melakukan pungli di Jembatan Comal untuk diproses hukum. Hal ini dianggap bisa menimbulkan efek jera, selain sanksi disiplin maupun kode etik.

Para oknum polisi tersebut ditangkap Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jawa Tengah pada Sabtu (9/8/2014) dini hari. Mereka ditangkap karena melakukan pungli pada kendaraan yang melebihi muatan dan akan melewati Jembatan Comal. Setidaknya setiap kendaraan berat dipungut secara liar senilai Rp 100.000 hingga Rp 300.000.

"Ada dua polisi yang sampai nangis-nangis saat ditangkap, saya minta diambil tindakan hukum dan jangan dilepas. Syukur-syukur kalau terus dikembangkan," ujarnya, Senin (11/8/2014).

Hal ini, ujarnya, juga harus menjadi peringatan semua kalangan untuk tidak melakukan pungutan liar. Terkait dengan kemungkinan keterlibatan petugas dari instansi lain, seperti Dishubkominfo, Ganjar mengaku akan memberikan sanksi tegas jika terbukti.

"Tidak hanya sanksi tegas, tapi teges, dan kalau ada petugas Dishub yang terlibat dan terbukti, itu berarti dia terlalu berani untuk bunuh diri atau siap untuk dibeleh (dipotong lehernya-dihukum berat)," tegasnya.

Selain itu, Ganjar juga menyampaikan akan memasang jembatan timbang portabel untuk mengantisipasi melintasnya kendaraan yang melebihi tonase. Sebab, Jembatan Comal saat ini hanya bisa dilewati kendaraan dengan berat di bawah 10 ton.

"Yang melebihi ya barangnya diturunkan di situ, kan sudah melanggar. Kalau tidak tegas akan berbahaya," tuturnya.

Dia mengatakan, hal ini bertujuan agar Jembatan Comal tidak kelebihan beban dan jalan alternatif di wilayah selatan juga tidak terlalu berat.

Saat ini, timbul kemacetan di sejumlah titik di jalur selatan akibat dialihkannya kendaraan berat. Hal itu juga banyak dikeluhkan warga.  Oleh sebab itu, dia juga berharap pengangkutan bisa memanfaatkan kereta api (baca juga: Kerap Bikin Macet karena Susah Nanjak, Truk Diminta Kurangi Beban).

Sementara itu, untuk perbaikan jembatan tersebut saat ini terus dilakukan. Terdapat dua sisi jembatan, satu sisi akan selesai pada awal Oktober dan satu sisi akan selesai pada November mendatang.

Salah satu ruas mengalami kerusakan beberapa waktu lalu sehingga ditutup total untuk perbaikan. Sedangkan salah satu sisinya masih bisa dilewati untuk kendaraan kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com