Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Pembunuh Wanita Tua, Anjing Pelacak Bernama "Kasino" Diturunkan

Kompas.com - 09/08/2014, 18:01 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com - Rubiah (80), warga Dusun Gedeg, Desa Genting, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Sabtu (9/8/2014) pagi, ditemukan tewas di dalam kamarnya dengan kondisi mulut dibekap serta tangan dan kaki terikat kain jarik atau selendang (baca juga: Wanita Tua Ditemukan Tewas dengan Mulut Disumpal dan Kaki Tangan Terikat).

Anak korban, Suliyah (32), mengaku tak memiliki firasat apapun sebelum ibunya ditemukan tak bernyawa.

Dia juga mengaku sering berkunjung ke rumah ibunya lantaran dirinya merasa iba kepada ibunya yang hidup sebatang kara sepeninggal ayahnya tujuh tahun lalu.

"Waktu saya akan ambil gabah titipan di rumah ibu. Kok pintu tidak terkunci, lalu saya masuk ke kamar. Saya langsung kaget melihat ibu terikat tangan, kaki dan mulutnya. Saat saya cek ternyata ibu sudat tiada. Saya menangis dan menjerit keras," kata Suliyah, anak keenam korban yang tinggal di sebelah rumah Rubiah.

Dari hasil olah TKP, barang berharga korban berupa cincin emas seberat 5 gram, kalung emas 15 gram dan gelang emas 10 gram diketahui raib dibawa pelaku.

Polres Semarang mengerahkan "Kasino", seekor anjing pelacak dalam melakukan oleh TKP. Saat pengendusan, anjing jenis harder ini langsung berlari menuju sebuah rumah yang tak jauh dari rumah korban.

Rumah berdinding bata merah itu berada di samping kanan rumah korban yang berbatasan dengan sebuah jalan kampung. Polisi melarang wartawan mengambil gambar saat pengendusan tersebut. Warga yang sejak pagi berkerumun dirumah Rubiah hanya melihat dari kejauhan.

"Pemilik rumah itu masih saudara tapi saudara jauh. Dia berangkat bekerja sebagai tukang batu di Semarang sejak tadi pagi," ujar Parno (52), warga setempat.

Walhasil, endusan Kasino tersebut membuat warga yang datang untuk bertakziah kasak-kusuk. Seorang warga yang enggan disebut namanya berharap polisi segera menemukan pelaku pembunuhan Rubiah sebab dikhawatirkan jika berlarut-larut, kasus itu akan menimbulkan syak wasangka diantara para warga.

"Semoga tidak lama-lama polisi bisa menangkap pelaku. Apalagi tadi ada anjing pelacak yang sempat menggigit seorang kerabat korban (saat pengendusan). Kami khawatir di antara kami timbul saling curiga," kata warga tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com