Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Kelud Jadi Normal, tetapi Wilayah Kawah Masih Berbahaya

Kompas.com - 09/08/2014, 11:46 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com — Status kegunungapian Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, kembali turun dari status Waspada (level II) kini menjadi status Normal (level I).

"Statusnya sudah turun menjadi Normal sejak 7 Agustus pukul 12.00 WIB," kata Hendrasto, Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi, Sabtu (9/8/2014).

Meski statusnya sudah Normal, kawasan kawah masih berbahaya sehingga wisatawan pendaki gunung maupun warga masyarakat dilarang memasuki kawasan itu. "Selain itu juga agar menghindari turun ke sungai-sungai sekitar Gunung Kelud," imbuhnya.

Menyusul penurunan status itu, Pemda setempat saat ini masih membahas langkah-langkah tindak lanjut yang perlu dilakukan pasca-penurunan status tersebut. Begitu juga dengan pembahasan kebijakan sektor pariwisata.

"Gunungnya sudah normal, tapi masih ada yang perlu dibenahi, seperti akses jalan menuju Kelud. Intinya masih kita rapatkan," kata Masykuri Iksan, Wakil Bupati Kediri.

Sebelumnya, gunung yang mempunyai ketinggian 1.731 meter di atas permukaan air laut itu meletus pada 13 Februari 2014 lalu dan memuntahkan jutaan meter kubik material vulkanis. Setelah erupsi itu, kondisinya terus membaik dengan ditandai penurunan aktivitas kegunungapian sehingga level statusnya terus menurun hingga menjadi normal saat ini.

Status Normal ini tidak berimplikasi terhadap munculnya pembatasan atau zonasi wilayah steril sekitar kawah sebagaimana level-level di atasnya. Pada status Waspada yang ditetapkan pada 28 Februari lalu, zonasi wilayah steril berjarak 3 kilometer dari kawah.

Meski kondisi kegunungapian kini sudah cukup normal, potensi bahaya lainnya masih mengintai. Salah satunya adalah bahaya terjadinya lahar hujan. PVMBG sebelumnya juga memasang kamera pengawas khusus untuk memantau beberapa titik sungai yang menjadi jalan aliran lahar.

Di antaranya, kamera pengawas itu dipasang di dua lokasi aliran lahar, yaitu Sungai Lahar Pulo di Pulerejo di Kecamatan Plosoklaten serta Sabuk Dam Sumberasri di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com