Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komodo KBS Mati Diduga akibat Gangguan Pencernaan

Kompas.com - 07/08/2014, 12:42 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Komodo jantan koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) ditemukan mati di kandangnya, Kamis (7/8/2014) pagi. Kematian komodo berusia 11 tahun itu diduga kuat karena ada kerusakan di bagian organ pencernaannya.

"Hasil sementara otopsi kami simpulkan ada masalah di bagian organ pencernaannya, karena ada tanda-tanda berwarna merah pada saluran makanan dan dinding usus," kata Direktur Oprasional Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS, Dr Liang Kaspe, Kamis.

Dia tidak berani memastikan apakah kerusakan organ pencernaan itu akibat kesalahan makanan, sebab masih memerlukan waktu sekitar satu bulan untuk uji laboratorium.

"Kita belum tahu penyebabnya, yang jelas makanan terakhir si Komodo ini baru saja kami bawa ke laboratorium," ujarnya.

Menurut pengakuan "keeper", komodo tersebut terakhir makan pada 5 Agustus lalu, dan esok harinya sudah tidak lagi makan.

Liang Kaspe mambantah jika matinya komodo itu karena diberi makan oleh pengunjung, karena makanan komodo bersifat khusus berupa daging, sementara pengunjung hanya memberi makan kacang kepada satwa.

Dengan matinya komodo tersebut, kini KBS menyisakan koleksi komodo 72 ekor dengan rincian 7 ekor jantan, 6 ekor betina, dan 59 ekor anak-anak yang belum diketahui jenis kelaminnya. Anak komodo tersebut lahir beberapa hari setelah Lebaran lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com