Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tahun Terpisah, Bocah Korban Tsunami Aceh Kembali ke Pangkuan Ibunya

Kompas.com - 06/08/2014, 20:13 WIB
Kontributor Kompas TV, Raja Umar

Penulis

ACEH BARAT, KOMPAS.com — Wenni (14), gadis kecil yang hilang karena diterjang gelombang tsunami di Aceh tahun 2004 lalu, akhirnya bisa kembali bertemu dengan kedua orangtuanya. Pasangan Jamaliah dan Septi Rangkuti yang pada saat bencana tinggal di Lorong Kangkung, Desa Pangong, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, telah terpisah sejak sepuluh tahun lalu dengan Wenni.

Rasa haru Jamaliah pecah. Sambil meneteskan air mata, dia mengisahkan bagaimana buah hatinya yang kala itu masih berumur empat tahun hilang karena dihantam gelombang tsunami. Jamaliah dan Septi Rangkuti yang pindah sebulan pascatsunami ke Desa Tarigonan, Kecamatan Ulubarungun, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, ini mengetahui anaknya ditemukan sebulan lalu.

Wenni diasuh oleh warga Aceh Barat Daya. Pasangan Jamaliah dan Septi mendapat kabar dari abangnya, Zainudin, yang tinggal di Balang Pidie. Awalnya, Zainudin melihat anak ini di sebuah rumah warga saat pulang dari sekolah.

"Wajah anak itu mirip dengan saya, makanya dia penasaran dan diselidiki, ternyata pengakuan bunda angkat Winny dia anak yatim piatu korban tsunami," kata Jamaliah, Rabu (6/8/2014). Mendengar jawaban itu, Zainudin semakin yakin bahwa anak itu anak Jamaliah yang hilang saat tsunami.

Jamaliah mengaku tak pernah bermimpi bakal kembali bertemu dengan Wenni. Namun, ternyata benar adanya. Selama ini, Wenni diasuh oleh Nenek Maryam, warga Desa Pulo Kayu, Kecamatan Susoh, Abdya.

"Kedua orangtua Winny langsung menjemput putrinya untuk bisa tinggal dan berkumpul bersama. Tadi malam kami sampai kemari. Dulu saat tsunami saya tinggal di Lorong Kangkung, Desa Pangong, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, rumah ini," kata Jamaliah lagi.

Menurut Jamaliah, saat tsunami, Wenni hilang diseret gelombang tsunami ke Pulau Banyak, Nias. Namun, dia ditemukan oleh Bustamil, nelayan warga Abdya. Setelah diselamatkan, Wenni diasuh oleh Nenek Maryam, ibu Bustamil.

Wenni saat ini duduk di kelas 4 sekolah dasar. Wajah gadis kecil ini, kata sang ibu, tak berubah dan terlihat seperti wajah ibunya. "Waktu kecil dia putih, sekarang sudah hitam, tapi wajahnya tidak berubah seperti waktu kecil. Rencananya setelah mengurus pindah sekolah dan izin kepada nenek asuhnya Wenni di Abdya, dalam dua hari ini, dia akan kami bawa pulang dan tinggal bersama kami," kata dia.

Wenni terlihat diam dan tak banyak bicara saat ditemui Kompas.com. Di pangkuan ibunya, gadis kecil itu sesekali tersenyum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com