Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penganiayaan, Seorang Polisi Dikeroyok Puluhan Tentara

Kompas.com - 06/08/2014, 10:19 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis


BONE, KOMPAS.com — Bripka H Haryadi (37), seorang anggota Polres Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, menderita luka memar di sekujur tubuhnya akibat dikeroyok puluhan oknum tentara. Pengeroyokan ini dipicu oleh kesalahpahaman antara korban dan pelaku.

Kasus ini kini tengah ditangani Polisi Militer (PM) setempat. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (5/8/2014) kemarin sekitar pukul 17.30 Wita seusai pertandingan sepak bola di Desa Walimpong, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Saat itu, seorang sopir minibus berselisih paham dengan salah seorang oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari kesatuan Yonif 726 Kompi Senapan B Lappacenrana. Pelaku diketahui hendak menganiaya sopir sebelum akhirnya dicegah oleh korban, Bripka H Haryadi.

Saat dilerai, sejumlah rekan pelaku langsung berdatangan dan mengeroyok korban hingga babak belur. Setelah itu, pelaku melarikan diri setelah mengetahui bahwa korbannya adalah anggota polisi.

"Korban ini berpakaian preman dan anggota (TNI) mengira bahwa korban mau turut campur, makanya dianiaya, tetapi kasus ini sudah ditangani oleh Denpom (Detasemen Polisi Militer), dan setiap anggota yang bersalah pasti kami tindak," tegas Mayor Rudi, Kepala Penerangan Komando Resimen (Kapenrem) 141 Toddopuli.

Sementara itu, pihak kepolisian yang dikonfirmasi terkait peristiwa itu hanya membenarkan dan mengaku kasus ini telah diserahkan kepada pimpinan Polri di Bone.

"Semalam korban telah dipanggil menghadap oleh Kapolres dan sudah ditangani oleh kedua instansi masing masing," papar Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Lapariaja, AKP Andi Momang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com