Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diyakini Akan Hidup Kembali, Mayat Disembunyikan 11 Bulan

Kompas.com - 06/08/2014, 09:53 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis


SOPPENG, KOMPAS.com
- Warga Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan digemparkan dengan ditemukannya sesosok mayat yang sudah menjadi tulang belulang di sebuah kamar, rumah salah seorang dukun.

Ironisnya, mayat tersebut sengaja tidak dikubur dan dijaga setiap hari lantaran diyakini akan bangkit kembali setelah melalui beberapa tahapan ritual.

Kasus ini pun tercium aparat kepolisian setelah sejumlah kerabat dari mayat itu melaporkan peristiwa yang terbilang langka ini pada Rabu (6/8/2014).

Mayat tersebut diketahui bernama Hj Asma (40) dan disembunyikan selama 11 bulan di rumah Marhabang (41) di Lingkungan Mangkawani, Kelurahan Bila, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Mayat itu ditemukan pada Senin (4/8/2014) pukul 13.30 dan langsung dilaporkan kerabatnya ke polisi.

Anggota Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor (Reskrim Polres) Soppeng bergerak menuju lokasi sekaligus mengamankan mayat yang tinggal tengkorak, tulang belulang dan rambut itu. Polisi langsung meminta keterangan dua saksi, yakni Marhabang dan Nurbaya (31).

Kasat Reksrim Polres Soppeng AKP Armin AT didampingi Kaur Bin Ops Ipda Mansyur membenarkan kasus langka tersebut. Kini, jasad Hj Asma sementara dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Ajapange. Namun, anak almarhum, Irma menolak otopsi. Dia merasa tidak keberatan atas kematian orangtuanya itu.

Keterangan yang dihimpun Kompas.com, peristiwa berawal saat Hj Asma bersama saudaranya, Hj Nurung mendatangi Marhabang, pekerja tambak garam yang juga dikenal sebagai dukun, untuk mengobati penyakit asma.

Penyakit yang diderita warga Tanjung Redep, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur itu pun sembuh. Namun selang beberapa hari kemudian, penyakit asma yang diderita Hj Asma kembali kambuh. Asma pun kembali mendatangi Marhabang ditemani putri Asma, Irma (25). Di rumah Marhabang, Asma sempat menginap selama beberapa hari. Pada 30 September 2013, Asma meninggal di rumah sang dukun.

Atas hasil musyawarah mufakat dengan saudara dan anak almarhum, mayat Hj Asma tidak dikubur, melainkan tetap disimpan di kamar Marhabang seraya ditutup kain, serta tidak boleh ada yang membuka tabir rahasia tersebut. Mereka yakin mayat tersebut akan hidup kembali.

Namun dalam waktu sekitar 11 bulan, mayat Hj Asma yang tinggal tengkorak dan tulang belulang itu tidak hidup juga. Peristiwa tersebut akhirnya terungkap setelah sejumlah keluarga mempertanyakan keberadaan Hj Asma.

"Ada indikasi praktik ilmu hitam sehingga jasad korban tidak dikubur melainkan disembunyikan dan diduga sejak meninggal di TKP (tempat kejadian perkara) kerap ada ritual khusus," jelas AKP Armin AT, Kasat Reskrim Polres Soppeng.

Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga Hj Asma maupun sang dukun belum bisa dikonfirmasi. Mayat Hj Asma hingga saat ini masih disemayamkan di ruang mayat RSU Ajappange Soppeng guna penyelidikan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com