"ISIS jangan dikaitkan dengan agama. Itu (ISIS) ideologi yang tidak cocok dengan Negara Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika," ujar Kepala Polda DIY Brigjen Pol Oerip Subagyo, Selasa (5/8/2014).
Oerip mengungkapkan, faham ISIS mendekati radikalisme, artinya tentunya apapun yang berkaitan dengan sesuatu yang radikal harus tetap diwaspadai. Sebab faham yang radikal tidak sejalan dengan kehidupan bangsa Indonesia yang didasarkan pada Pancasila.
"Radikal itu akan berakibat buruk bagi kehidupan bangsa kita," ucap dia.
Selanjutnya, meski telah melakukan monitoring dengan menerjunkan intelijen, polisi berharap agar seluruh elemen masyarakat juga turut serta meredam munculnya faham radikalisme dan mewaspadainya.
"Saya harap masyarakat juga waspada ini. Jangan sampai ada anggota keluarga, saudara, atau tetangga terbawa yang nantinya akan merugikan kita semua," tandas dia.
Menurut dia, untuk meredam faham radikalisme sangatlah penting menanamkan kembali tentang keberagaman, toleransi dan kehidupan beragama di masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.