Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Maluku Tengah Kesepakatan Damai Belum Final

Kompas.com - 02/08/2014, 19:21 WIB
Frans Pati Herin

Penulis

AMBON, KOMPAS.com – Kesepakan damai antara dua desa di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, yang terlibat bentrokan berdarah pada Kamis (31/7), yakni Negeri (desa) Seith dan Negeri Lima belum final.

Mediasi antara kedua belah pihak yang berlangsung di Markas Kepolisian Resort Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease belum menemukan kata sepakat. Kendati demikian, Kedua belah pihak menyesali adanya peristiwa yang menyebabkan jatuh korban jiwa, yakni empat orang, yakni Yulid Suned (16), H Muh Seli (50), Kaimun Solisa (40), ketiganya warga Lima, dan Said Mony (38), warga Seith.

Tak hanya itu, belasan warga terluka, 20 rumah di Negeri Seith dan enam rumah di Negeri Lima dibakar. Mereka menginginkan perdamaian.

Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak memiliki pandangan yang berbeda terkait konsekuensi lanjutan setelah adanya kesepakatan damai. Negeri Lima menginginkan proses hukum bagi para pelaku yang ditahan polisi terkait bentrokan itu harus dilanjutkan, sedangkan Seit meminta agar proses hukum dihentikan.

“Kami menghargai perbedaan pandangan itu. Untuk menyelesaikan persoalan seperti ini butuh pertemuan terus menerus. Satu kali pertemuan saja tidak bisa. Akan tetapi yang paling penting adalah sudah ada kemauan untuk berdamai,” kata Kepala Kepolisian Resort Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Ajun Komisaris Besar I Putu Bintang Juliana.

Perbendaan pendangan itu akan disampaikan perwakilan kedua desa kepada masyarakatnya masing-masing. Rencananya, pertemuan lanjutan akan digelar pekan depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com