BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Aktivitas industri di sekitar Sungai Somber, Balikpapan, Kalimantan Timur, diyakini turut merusak hutan mangrove yang berada di sekitar pinggir sungai. Tanaman mangrove yang berfungsi untuk hancur akibat penambatan kapal tongkang atau ponton di pinggir sungai.
“Penambat ponton itu pastilah pelaku usaha. Seharusnya mereka tidak mengabaikan lingkungan. Bisa rusak manggrove di sana oleh ponton,” kata Agus Bei dari Sonneratia - Manggrove Center Balikpapan, Jumat (1/8/2014).
Agus mengatakan, banyak perusahaan yang memanfaatkan kawasan tersebut untuk bongkar muat. Kapal tersebut umumnya mengangkut alat-alat berat.
Kerusakan mangrove menambah daftar kerusakan di sekitar kawasan pesisir di Balikpapan. Awalnya, kawasan utara Balikpapan memiliki manggrove hingga 200 hektar hutan mangrove. Kini, hutan mangrove terus berkurang menjadi 150 hektar saja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.