Jemaah yang membubarkan diri memprotes persiapan pelaksanaan shalat Id tahun ini karena merasa shalat yang diikutinya tak bermakna. Karena tak bisa mendengarkan suara imam, mereka hanya mengikuti shalat sesuai gerakan jemaah di depannya.
Sejumlah jemaah bahkan masih terlihat sujud saat imam shalat sudah mengucapkan salam. Mereka pun kesal dan memilih pulang ke rumah masing-masing sebelum shalat selesai. Hal ini dialami oleh Jamal.
“Kita terpaksa shalat sambil lirik-lirikan dengan jamaah lain karena kita tidak dengar suara imam shalat. Saya hanya lihat jemaah di depan saya. Kalau sujud, saya sujud juga,” ujar Jamal.
Eda, jemaah lainnya, menilai Panitia Pelaksana Shalat Id Masjid Al Munawwir sudah mengabaikan kepentingan jemaahnya.
“Shalatnya enggak khusyuk. Jemaah tidak mendengar suara imam maufun ustaz ceramah karena tak ada sound system yang bisa didengar jemaah,” ujar Eda.
Selain Jamal dan Eda, kekecewaan juga diungkapkan Risa. Dia memilih pulang bersama keluarga sebelum seluruh rangkaian ibadah shalat Id selesai.
“Kita seperti orang bengong dan bodoh-bodoh. Berjemaah tapi tidak ada komando shalat dari imam. Mestinya panitia sediakan sound system seperti tahun sebelumnya,” ujar Risa.
Berdasarkan pantauan, jumlah jemaah yang ikut shalat Id membeludak. Pekarangan di samping dan belakang masjid termasuk area parkir dan taman masjid disesaki jemaah yang datang dari berbagai lokasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.