Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diminta Pilih Menag dari Kalangan Pesantren

Kompas.com - 27/07/2014, 20:29 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Presiden terpilih Joko Widodo diharapkan bisa menunjuk orang yang tepat untuk mengurusi Kementerian Agama. Kalangan aktivis Nahdlatul Ulama (NU) dan kalangan pesantren di Pamekasan, Jawa Timur pun berharap Menteri Agama pilihan Jokowi bisa merangkul semua kalangan. Baik kalangan itu dari muslim sendiri ataupun dari non muslim.

Sosok seperti itu ada di kalangan pesantren yang memang menunjung tinggi nilai-nilai toleransi keagamaan. "Tidak diragukan lagi kalau background pesantren bisa jadi sosok Menteri Agama," kata Musleh Adnan, Minggu (27/7/2014).

Senada dengan Musleh, pengurus Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Pamekasan, Sukron Romadhon, menuturkan, saat ini kalangan pesantren sudah banyak yang tergolong profesional, karena sudah menangani dunia akademik di sejumlah perguruan tinggi.

"Pak Jokowi dan JK bisa memilihi sendiri kader-kader pesantren yang profesional dan bisa menangani Kementerian Agama," tandasnya, tanpa mau menyebut satu namapun.

Kalangan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan, juga mengingkan hal yang sama agar Menteri Agama berasal dari kalangan pesantren profesional. Sebab saat ini banyak pula kalangan pesantren yang berkarir di politik.

Contohnya Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB. "Kalau dari kalangan politisi kurang tepat menangani Kementerian Agama. Kami melihat kejadian sebelumnya, banyak rongrongan kepentingan politik di belakangnya kalau dari unsur politisi," kata Hasan, aktivis PMII Pamekasan.

Agar aspirasi tersebut bisa didengar langsung Jokowi-JK, mereka akan menitipkannya kepada PBNU. Sebab, PBNU akan menjadi salah satu lembaga yang mungkin bisa dipertimbangkan masukannya oleh Jokowi-JK.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com