Sebelumnya diberitakan, karena sulit diperoleh di SPBU dalam beberapa pekan terakhir ini, penjual bensin eceran di daerah itu menaikkan tarif premium menjadi Rp 15.000 per botolnya (baca selengkapnya: BBM Langka, Bensin di Kefamenanu Rp 15 Ribu per Botol).
Menanggapi harga yang tinggi di tingkat pengecer, Pertamina mengimbau masyarakat untuk membeli BBM di SPBU karena stoknya tersedia.
"Kedua SPBU tersebut pagi ini terpantau masih mempunyai stok Premium sebesar 19 kiloliter dan Solar 16 kiloliter," demikian tertulis dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (26/7/2014).
Terkait keluhan pengecer itu, Pertamina memang melarang SPBU untuk melayani pembelian BBM dengan jeriken yang tidak disertai rekomendasi dari instansi atau Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) sesuai Perpres no.15 tahun 2012.
Oleh karena itu, mayoritas pengecer membeli BBM dari para calo yang menggunakan kendaraan bermotor untuk pembelian BBM di SPBU dan selanjutnya dipindahkan ke jeriken untuk dijual kembali ke pengecer.
Saat ini, di Kefamenanu ada dua SPBU yang beroperasi. Dalam waktu dekat, Pertamina akan menambah satu SPBU lagi. SPBU di Kefamananu disuplai dari Terminal BBM Tenau dan Terminal BBM Atapupu sebesar 55 kiloliter premium dan 15 kiloliter solar per harinya.