Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Puncak Mudik, Jumlah Kendaraan di Cirebon Melonjak

Kompas.com - 26/07/2014, 13:15 WIB
Kontributor KompasTV, Muhamad Syahri Romdhon

Penulis


CIREBON, KOMPAS.com – Menjelang puncak arus mudik 2014, jumlah kendaraan roda dua dan roda empat yang melintas jalur Pantura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, melonjak drastis hingga sekitar 22.000 unit per jam. Lonjakan arus mudik yang sangat tinggi sempat mengakibatkan kemacetan di perbatasan Kabupaten Cirebon dan Indramayu yang menjumpai Pasar Tumpah.
 
Wakapolres Cirebon, Kompol Alferd Ramses Sianipar menyebutkan, kendaraan arus mudik pada H-2 melonjak drastis, hingga mencapai 22.000 perjam, dari yang sebelumnya, hanya 12.000 hingga 15.000 perjam.
 
“Sejak Sabtu pagi tadi terdata kendaraan roda dua yang melintas di perbatasan Cirebon dengan Indramayu sekitar 21.000 per jam. Sedangkan roda empat mencapai 700 hingga 1.000 per jam, dan ini yang belum masuk tol Palikanci,” kata Ramses.
 
Berdasarkan laporan dari Cikampek, lanjut Ramses, puncak arus mudik 2014 akan terjadi Sabtu pagi, hingga Malam nanti. Bahkan, sempat terjadi kebuntuan arus mudik pada Sabtu dini hari lantaran bertemu dengan aktifitas pasar tumpah di pasar Tegal Gubuk, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
 
Pasar sandang terbesar di Provinsi Jawa Barat ini, tetap beraktivitas pada hari Pasarannya Sabtu dan Selasa, dan tidak diliburkan sementara, meski arus mudik meningkat.

Petugas kepolisian, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon terpaksa memberlakukan sistem buka tutup arus agar arus mudik terus berjalan, meski dengan sangat pelan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com