Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Ini, Puncak Mudik di Gilimanuk-Ketapang

Kompas.com - 26/07/2014, 00:01 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com — Puncak arus mudik Lebaran 2014 di Pelabuhan Gilimanuk, Bali, menuju ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, terjadi pada Jumat (25/7/2014). Hal tersebut berdasarkan pantauan CCTV di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, yang menunjukkan antrean kendaraan hingga satu kilometer di luar Pelabuhan Gilimanuk.

"Kendaraan yang mengantre didominasi kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat pribadi. Antrean terlihat mulai pukul 03.00 dini hari tadi hingga malam," ujar Saharudin Kotto, Manajer Operasional PT ASDP Ketapang, Banyuwangi, kepada Kompas.com, Jumat (25/7/2014).

Ia menjelaskan, antrean kendaraan memang tidak sepanjang hari sebelumnya. Akan tetapi, volume kendaraan bertambah.

"Kemungkinan lonjakan kembali terjadi pada H-2 Lebaran. Namun, hal tersebut sudah diantisipasi dengan menambah jumlah kapal yang beroperasi dari 32 kapal menjadi 36 kapal, termasuk juga mempercepat bongkar muat," tambahnya.

Untuk memantau volume kendaraan, Saharudin mengaku bahwa pihaknya sudah memasang 32 CCTV, baik di Pelabuhan Ketapang maupun Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Pihaknya juga telah menambah loket untuk mencegah antrean yang terlalu panjang saat pembelian tiket.

Sementara itu, Athoilah, warga Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, mengaku mengantre selama 6 jam untuk bisa masuk ke dalam kapal. "Berangkat dari Denpasar setelah Jumatan, dari baru malam masuk ke dalam kapal," ujarnya.

Ia mengaku mengendarai sepeda motor bersama dengan rekannya dari satu kampung yang sama-sama bekerja sebagai buruh bangunan. "Sengaja bawa motor sendiri karena lebih irit. Selain itu kan motornya bisa dipakai keliling pas Lebaran di kampung," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com