Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Ladang Ganja di Gede-Pangrango Kabur Usai Wawancara dengan "Kompas.com"

Kompas.com - 24/07/2014, 21:17 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Salah satu "pengelola" ladang ganja di Bogor yang sempat tertangkap sebelum berhasil melarikan diri dari lokasi penggerebekan sempat memberikan sejumlah keterangan kepada Kompas.com.

Damir (45), warga Kampung Loji, RT 10 RW 02, Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, hanya bisa pasrah saat diciduk petugas BNN Kabupaten Bogor. Dia menjadi salah satu tersangka atas kepemilikan ladang ganja di kawasan Perhutani, Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango, Pasir Pogor, RT 01 RW 01, Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

Dengan tangan terborgol serta bibir yang terus gemetar, ia sedikit demi sedikit mulai memberikan informasinya kepada Kompas.com. "Saya menanam ganja bukan untuk dijual, melainkan untuk dikonsumsi sendiri," kata Damir, Kamis (24/7/2014).

Damir juga mengelak dituding sebagai pemasok ganja di kawasan Bogor dan Sukabumi yang selama ini menjadi bidikan BNN. Ia pun mengaku sudah lima tahun berprofesi ganda sebagai petani palawija dan petani ganja.

"Bijinya saya lempar ke tanah saja tumbuh. Jadi saya sebar biji-biji ganja lainnya di sini. Dari dulu saya pemakai ganja, dapat biji-bijian dari paket ganja yang saya beli saat masih kerja di Jakarta," ucapnya.

Ayah dari dua anak ini juga mengaku memanen ganja saat umur tanaman ganja itu berusia lima bulan. Menurut Damir, pada usia tersebut, tanaman ganja sudah mulai berbunga.

Di gubuk berukuran 6 x 4 meter ini Damir terus menundukkan kepalanya, berharap dirinya bisa dibebaskan dari jeratan hukum. Dengan mengenakan kaus putih dan celana panjang bermotif kotak-kotak, sesekali Damir menghela napasnya. Serasa beban hidupnya sangat berat.

Ketika ditanya di mana biasanya ia mengonsumsi ganja, Damir mengatakan sering mengisap ganja di ladangnya. Hanya sesekali ia mengonsumsi ganja di rumahnya. "Saya juga menyimpan stok ganja di rumah," ujarnya.

Peristiwa kaburnya Damir terjadi sesaat setelah Kompas.com usai melakukan wawancara. Damir kabur setelah melihat situasi penjagaan terhadap dirinya longgar. Dengan borgol di tangannya, Damir kemudian loncat ke lembah-lembah perkebunan dan kemudian hilang di balik-balik semak belukar.

Petugas BNN Kabupaten Bogor dan sejumlah wartawan sempat melakukan pengejaran. Terdengar suara letusan tembakan, tanda peringatan agar Damir segera keluar dari persembunyiannya. "Damir, cepat keluar atau kami tembak," ucap salah satu petugas.

Sejumlah titik yang disinyalir sebagai jalur pelarian Damir dijaga oleh petugas BNN Kabupaten Bogor yang dibantu oleh jajaran Polres Bogor. 

Baca juga:

BNN Kuak Ladang Ganja di Taman Nasional Gede-Pangrango

"Petani" Ganja di Taman Nasional Gede-Pangrango adalah Kakak Beradik

Kejar Pemilik Ladang Ganja di Gede-Pangrango, Anjing Pelacak Siap Diterjunkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com