Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

72 Bocah di NTT Terjangkit HIV/AIDS

Kompas.com - 23/07/2014, 17:31 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Dalam rentang waktu beberapa tahun terakhir ini, tercatat sebanyak 72 anak di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur terjangkit Human Immunodeficiency Virus (HIV) Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS).

Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi NTT, Gusti Brewon, Rabu (23/7/2014) mengatakan, anak-anak yang terkena virus HIV AIDS berusia mulai dari satu sampai 18 tahun. Mereka tersebar di 22 Kabupaten dan kota di wilayah NTT.

Menurut Gusti, dari rentang usia anak tersebut, yang paling banyak terjangkit yakni anak berusia empat tahun dengan jumlah 34 orang. Sedangkan yang paling sedikit usia satu tahun yakni delapan orang. Sementara, usia 5-14 tahun 13 orang, dan usia 15-18 tahun sebanyak 17 orang.

“Data tersebut sejak tahun 2005 sampai 2014, memang tercatat 72 anak yang terjangkit virus HIV maupun AIDS. Anak-anak itu positif HIV AIDS setelah menjalani pemeriksaan medis di rumah sakit,” kata Gusti.

Jumlah penderita, lanjut Gusti, bisa saja bertambah banyak karena sampai saat ini belum semua Kabupaten melaporkan secara rutin dan pihak rumah sakit juga tidak mengirim laporan Pencegahan Dukungan dan Perawatan (PDP). Padahal, sudah ada absensi untuk kedisplinan pelaporan PDP. Sehingga, bisa terpantau ketepatan penyampaian pelaporan.

Selain itu, reagen pun sudah dikirim ke semua Rumah Sakit, --kecuali Kabupaten Sabu Raijua, namun belum ada laporan pemanfaatan reagen. Sudah ada surat feedback dari dinas kesehatan provinsi, dan surat dari dinas kesehatan provinsi untuk segera mengirim Pokja HIV. Namun begitu, KPA Provinsi NTT berupaya dengan mendorong upaya Penanggulangan AIDS berbasis Desa.

“Karena kita menyadari bahwa masalah HIV dan AIDS telah masuk sampai di desa-desa, sehingga komponen masyarakat di level desa perlu dilibatkan mulai dari upaya pencegahan, perawatan dan pengobatan serta upaya memerangi stigma dan diskriminasi,” kata Gusti.

Gusti mengatakan, mulai Juni tahun 2014, KPA Provinsi NTT sudah melatih bidan desa, kepala desa dan kader posyandu dari enam kabupaten (Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ngada, Ende dan Nagekeo). “Setiap kabupaten mengutus tiga desa, bulan Agustus dan September, kami akan melatih lagi untuk daratan Timor dan Sumba,” ungkap dia.

Gusti mengaku sedang mengintegrasikan isu HIV dan AIDS ke dalam program Revolusi KIA (Kesehatan Ibu Anak) yang sedang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi NTT dan Kabupaten/Kota di Provinsi NTT.  “Kita juga terus mendorong aktifnya KPA di level kabupaten/kota,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com