Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sipil Ditembak di Puncak Jaya, Polda Papua Kirim Pasukan Tambahan

Kompas.com - 17/07/2014, 20:50 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com – Pasca penyerangan terhadap iring-iringan kendaraan pengangkut sembako yang menewaskan seorang warga sipil di Puncak Jaya, Kamis (17/7/2014) pagi, Kepolisian Daerah Papua mengirim pasukan tambahan yang dipimpin Wakasat Brimob Polda Papua, AKBP Tony dan Direskrim Umum Polda Papua, Kombes Pol Dwi Riyanto.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua, Brigjen Pol Paulus Waterpauw, mengatakan dua pejabat Polda Papua tersebut nantinya akan membantu Kepolisian Resor Puncak Jaya mengungkap pelaku penyerangan mobil pengangkut sembako di Kampung Dondogobak itu.

Dijelaskan Waterpauw, setelah tiba di Mulia, Puncak Jaya, Kombes Pol Dwi Riyanto langsung mendatangi lokasi kejadian dan memimpin olah tempat kejadian perkara (TKP). “Kemarin aparat gabungan TNI-Polri hanya melakukan evakuasi dan pengejaran sehingga belum sempat melakukan olah TKP,” kata Waterpauw.

Motif penyerangan dari kelompok bersenjata di Puncak Jaya diduga sebagai aksi balas dendam menyusul tewasnya Timika Wonda dalam penyergapan yang dilakukan aparat TNI-Polri awal Juni lalu.

Timika Wonda adalah salah seorang kepercayaan Goliat Tabuni, pentolan kelompok bersenjata di Puncak Jaya. “Kelompok ini pernah mengatakan akan menuntut balas atas terbunuhnya Timika Wonda. Apalagi kejadian ini tidak jauh dari Tinggineri yang menjadi basis kelompok Goliat Tabuni. Tapi kita belum dapat memastikan dan masih melakukan penyelidikan lebih jauh mengenai insiden tersebut,” kata Waterpauw.

Menurut Waterpauw, saat ini Polres Puncak Jaya masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi saksi, karena iring-iringan 10 kendaraan tersebut berangkat dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya menuju Mulia, Kabupaten Puncak Jaya tanpa pengawalan.

Biasanya, kata Waterpauw, iring-iringan kendaraan menuju Mulia dikawal aparat TNI atau Polri dan tidak ada mobil yang tercecer seperti yang terjadi terhadap empat mobil yang diserang kelompok bersenjata kemarin.

“Kami menduga mereka terlalu yakin situasi didaerah tersebut sudah aman, terlebih sejak pemilihan umum tidak ada gangguan keamanan di wilayah tersebut,” ungkap Watepauw.

Seperti diberitakan sebelumnya, iring-iringan 10 mobil pengangkut sembako dari dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, menuju Mulia, Kabupaten Puncak Jaya diserang kelompok bersenjata di Kampung Dondogobak, Distrik Tingginambut, Puncak Jaya, kemarin siang.

Tiga orang sopir tertembak dalam penyerangan tersebut, yakni Kallo (30) meninggal di tempat setelah tertembak di kepala, sementara dua lainnya, Laksmana (24) yang juga tertembak di kepala mengalami kritis, dan Bahar (40) terkena tembakan di pantat.

Tak hanya menembaki mobil, para penyerang juga membakar empat buah mobil Strada yang dijadikan kendaraan pengangkut sembako.

Informasi yang dihimpun Kompas.com, jenazah Kallo bersama dua orang korban luka sudah dievakuasi dari Mulia ke Jayapura, siang tadi menggunakan Enggang Air. Saat ini dua korban luka sudah mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Dok II Jayapura, sementara Jenazah Kallo besok akan diterbangkan ke Sulawesi Selatan untuk dimakamkan di kampung halamannya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com