Kena Gizi Buruk, Bayi Scolastika Dirawat di Rumah Sakit

Lantaran berat badannya hanya 5 kilogram, bocah Scolastika harus mendapatkan perawatan medis di bangsal anak kelas III Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu.

Yuliana Kolo (41), Ibu kandung Scolastika, ketika ditemui Kompas.com di RSU Kefamenanu, Minggu (13/7/2014) mengatakan, anak bungsunya itu baru sehari dirawat di RSU tersebut, setelah sebelumnya dirawat selama tiga hari di Puskesmas Insana Utara.

“Waktu dia lahir berat badannya normal yakni 3,6 kilogram namun sekitar bulan Juni, badannya mulai turun dan lima hari yang lalu badannya panas tinggi disertai dengan buang air besar (mencret) sehingga saya langsung bawa ke puskesmas. Saat dirawat di puskesmas sempat sembuh, namun berselang satu hari buang air besar lagi hingga akhirnya dirujuk ke sini,” jelas Yuliana.

Soal pola makan untuk bocah Scolastika, Yuliana mengaku sama seperti empat anaknya yang terdahulu. Hanya saja, pemberian susu formula frekuensinya tidak rutin karena keterbatasan biaya. Maklumlah, penghasilan sang suami, Nikolas Bana (44) dari pekerjaannya sebagai petani lahan kering, pas-pasan.

“Sekarang kami pasrah saja kepada Tuhan dan semoga dokter bisa membantu menyembuhkan penyakit anak saya ini,” kata Yuliana.

Dokter spesialis penyakit anak RSU Kefamenanu, Mervin Tri Hadianto mengatakan, selain menderita gizi buruk, bayi Scolastika juga mengalami Bronkopneumonia atau gagal napas.

“Selain gizi buruk, juga gagal napas dan anemia," kata Mervin. "Namun begitu kita tetap akan berusaha sekuat tenaga untuk menyembuhkan penyakitnya,” lanjut dia.

Penyakit yang diderita Scolastika, menurut Mervin, sama seperti kasus yang dulu menimpa Silvester Bifel, bayi berusia empat bulan yang menderita gizi buruk akut atau marasmus, dan kemudian meninggal dunia pada Sabtu (10/5/2014) lalu setelah dirawat selama tujuh hari di rumah sakit.