Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kisah Bocah yang Disiram dan Dicekoki Air Keras oleh Ayah Tirinya

Kompas.com - 12/07/2014, 05:58 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Bocah berumur 6,5 tahun ini, Samuel Christian, tergolek di atas tempat tidur di Rumah Sakit Premier, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (11/7/2014), dengan balutan perban tebal di wajah bagian bawah dan lehernya.

Samuel baru saja menjalani operasi bedah plastik selama tiga jam, Kamis (10/7/2014), setelah disiram dan dicekoki kopi bercampur air keras oleh ayah tirinya, Hariyanto, pada Desember 2013. Air keras yang dicampurkan dalam minuman kopi itu adalah air aki yang bisa meluruhkan batu.

"Sekarang suami saya sudah diadili dan dipenjara selama 10 tahun," kata Ismiatun (36), ibu Samuel, warga Desa Patian, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Jumat.

Akibat perbuatan Hariyanto, sebagian wajah Samuel, dari wajah bagian bawah, leher, dan punggung, terbakar. Seusai kejadian, Samuel yang dilarikan ke rumah sakit di Magetan dan Madiun pun sempat ditolak karena ketiadaan dokter dan peralatan yang memadai.

Samuel kemudian dirujuk ke RSU dr Soetomo, Surabaya. "Di RSU dr Soetomo, Samuel sempat enam kali dioperasi dengan dana Jamkesda," tutur Ismiatun. Namun, wajah Samuel berubah total setelah operasi tersebut. Lubang hidung dan mulutnya mengecil. Samuel juga mengeluh kesulitan bernapas melalui hidung.

"Mulutnya pun semakin kecil, sampai-sampai sendok kecil pun tidak bisa masuk, terpaksa kalau makan disuapi pakai tangan," tambah Ismiatun. Kabar soal Samuel ini kemudian sampai ke Yayasan Wings Peduli Kasih. Dari bantuan yayasan inilah, Samuel bisa menjalani operasi perbaikan fisik di RS Premier, Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com