Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek Jompo Pun Semangat Ikut Mencoblos

Kompas.com - 09/07/2014, 14:03 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis


KEDIRI, KOMPAS.com - Kaum jompo di Kota Kediri, Jawa Timur, juga antusias mengikuti perhelatan Pemilihan Umum Presiden 2014 ini. Mereka menyalurkan hak konstitusionalnya dengan turut melakukan pemungutan suara, Rabu (9/7/2014).

Seperti yang terlihat di Panti Wreda Santo Yoseph di Jalan Dandangan. Satu per satu penghuninya melakukan pencoblosan surat suara yang dibagikan oleh petugas KPPS yang datang ke panti itu. Panti yang berdiri sejak 1965 itu memang tidak menyediakan tempat pemungutan suara (TPS) khusus, sehingga TPS yang terdekat dengan lokasi panti, bergantian memberikan pelayanan, yaitu TPS 3, TPS 9, serta TPS 10.

Yatminah adalah salah satu penghuni panti. Fisik nenek berusia 88 tahun ini sudah tidak kokoh lagi. Segala aktivitasnya dilakukan di atas kursi roda. Kursi roda itu pun harus didorong orang lain untuk menjalankannya.

Yatminah turut mengantre saat petugas KPPS datang. Wajahnya terlihat sumringah dengan senyum yang sering mengembang. Saat tiba giliran mencoblos, dia dibantu karyawan panti jompo untuk memberikan hak suaranya.

Seusai mencoblos, dia pun melambaikan tangan lalu mengepal memamerkan jempol yang sudah dicelupkan ke tinta.

Ditemui usai mencoblos, Yatminah mengaku senantiasa berpartisipasi dalam setiap kali gelaran pemilu. Setiap seusai mengikuti pemilu, nenek bertubuh subur ini selalu berdoa agar negara ini selalu diberkati Tuhan dan rakyatnya hidup dalam ketentraman.

Yatminah yang saat itu mengenakan baju batik berharap tidak ada lagi kerusuhan-kerusuhan seperti yang pernah terjadi pada masa lalu. Ingatan masa lalu itu masih kuat menancap dalam ingatannya. Dia pernah mengalami masa penjajahan hingga pemberontakan PKI.

"Saya sudah capek dengan segala yang terjadi mulai dari zaman Jepang hingga PKI. Sejak zaman pak Karno saya selalu ikut pemilu. Saya berdoa semoga negara ini adem ayem, tentram, loh jinawi," kata Yatminah yang kini hanya ingin dekat dengan Tuhan ini.

Onmiyati (79), penghuni lainnya, mengaku meski harus berjalan dengan dipapah oleh petugas, ia tetap bersemangat dalam pencoblosan. Begitu juga dengan Siti (80), rekan sesama penghuni juga tersenyum usai mencoblos.

Suster Marietta, perawat panti, mengungkapkan, ada 16 penghuni yang mendapatkan hak pilihnya. Setiap kali pemilu, baik pilkada, pemilihan legislatif, maupun pemilihan umum presiden, pihaknya terus berupaya memperjuangkan hak warga negara dalam memilih maupun dipilih.

"Kita semua adalah warga negara. Jadi kita punya hak untuk berpartisipasi menentukan masa depan bangsa," kata suster berkacamata ini.

Mujianto, petugas KPPS 3, mengatakan ada 527 warga yang masuk ke DPT. Di antara warga itu adalah mereka yang tinggal di panti Wreda maupun rumah sakit sekitar TPS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com