Komandan Satuan tugas Pengamanan Perbatasan RI-RDTL dari Batalyon Infanteri 742/Satya Wira Yudha, Letnan Kolonel Fransiscus Ari Susetio, mengatakan pengamanan dilakukan dengan menambah frekuensi patroli.
“Untuk pengamanan kita lakukan seperti biasanya, tetapi memang kita tambahkan frekuensi patroli dan pemantauan di jalan-jalan tikus (jalur ilegal). Saya juga sekarang turun langsung memantau di Pintu Perlintasan Perbatasan (PLB) Motaain, Kabupaten Belu,” kata Fransiscus, Selasa (8/7/2014).
Selain patroli rutin, lanjut Fransiscus, pihaknya juga melakukan penambahan personel internal satuan dari komando satuan tugas untuk menambah kekuatan di pos PLB. Penambahan itu sebanyak setengah regu, yang terdiri dari lima orang untuk setiap pos PLB.
Untuk pemeriksaan para pelintas batas, terutama dari Timor Leste ke Indonesia, akan dilakukan secara teliti dan detil berdasarkan data yang ada.
”Beberapa orang yang kami curigai akan kami dorong ke tim intel guna memonitor giat yang bersangkutan sehingga tidak terjadi kecurangan yang tidak kita inginkan,” tambah Fransiscus.
Jumlah pos di jajaran depan yang berada di perbatasan Indonesia dan Timor Leste yaitu 39 pos. Empat pos diantaranya adalah pos PLB, yaitu Motaain di Kabupaten Belu, Wini dan Napan di Kabupaten Timor Tengah Utara, Oepoli di Kabupaten Kupang dan Motamasin di Kabupaten Malaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.