Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persiapan Pilpres, TNI dan Polri di Papua Waspadai Ancaman Keamanan dari Kelompok Bersenjata

Kompas.com - 08/07/2014, 05:25 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Ancaman gangguan keamanan dari kelompok yang berseberangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia dinilai lebih besar dibandingkan kemungkinan konflik horisontal di Papua dan Papua Barat, terkait penyelenggaraan Pemilu Presiden 2014.

“Situasi seperti itu (ancaman horisontal, red) justru terjadi pada pemilihan legislatif lalu, ketika massa calon anggota legislatif saling berhadapan di lapangan,” kata Panglima Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Christian Zebua, Senin (7/7/2014).

Zebua mengatakan sudah ada ancaman dari sejumlah kelompok sipil bersenjata yang terdeteksi menjelang pemungutan suara pemilu presiden. “(Namun), tak perlu khawatir karena TNI bersama Polri siap mengamankan pelaksanaan pemilihan presiden," lanjut dia.

Menurut Zebua, TNI dan Polri akan menghadapi ancaman-ancaman itu dengan profesional. "Untuk kelompok bersenjata, kami akan tindak dengan keras dan tegas," ujar dia. Sejumlah langkah pencegahan, sebut dia, juga sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu.

Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Pol Tito Karnavian, menambahkan ada 6 daerah rawan di Papua dan Papua Barat terkait ancaman gangguan keamanan ini.

Keenam daerah itu, sebut dia, adalah Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Paniai, dan perbatasan Papua New Guinea.

Tito mengatakan, kepolisian sudah menyebar personel dari Polda Papua, ke sejumlah Polres di daerah yang dinilai rawan itu. Mereka juga mendapatkan dukungan dari pasukan Brimob.

“Kurang lebih 500 anggota Polisi dari Polda Papua sudah diperbantukan ke Polres Jayawijaya, Mamberamo, dan Mimika," papar Tito di Makodam XVII Cederawasih.

Sementara itu, lanjut Tito, pasukan Brimob diperbantukan di daerah rawan gangguan keamanan seperti di Kabupaten Maybrat di Papua Barat, serta di wilayah pegunungan Jayawijaya, Yahukimo, Paniai, Intan Jaya, Lanny Jaya, dan Kepulauan Yapen.

Menurut Tito, perpindahan pasukan kedaerah-daerah rawan sudah mulai dilakukan sejak tiga hari lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com