Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Jokowi "Bertopeng" Garuda Merah Dituding Bagi-bagi Sembako di Pesantren

Kompas.com - 06/07/2014, 21:47 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla dituding melakukan aksi pembagian ribuan paket bahan kebutuhan pokok di pesantren-pesantren di Kabupaten Bandung. Pembagian paket yang berisi mi instan, gula pasir, dan juga tabloid Al-Mihrab dilakukan dengan menggunakan kendaraan boks bernomor polisi 9188 FCA.

Anehnya, mobil tersebut ditempeli stiker lambang Garuda Merah. Selanjutnya, karena tepergok, akhirnya paket bahan pokok itu pun disita oleh kubu Prabowo-Hatta.

Bahkan, koordinator relawan Prabowo-Hatta Kabupaten Bandung, Asep Andriana, mengaku mengendus adanya pembagian paket bahan pokok di wilayah Kabupaten Bandung itu sejak lama.

"Sebelum-sebelumnya kami sudah curiga, dan kami pun menduga pembagian paket bahan pokok ini tidak hanya terjadi di satu kecamatan, tetapi diduga ke setiap kecamatan di Kabupaten Bandung," kata Asep kepada wartawan saat jumpa pers di Posko Pemenangan Prabowo-Hatta Jawa Barat di Jalan Dago, Bandung, Minggu (6/7/2014).

Asep mengatakan, pada Jumat (4/7/2014) siang, mobil berstiker Garuda Merah pengangkut paket bahan pokok itu terpantau menuju pesantren terbesar di Kecamatan Pacet, Pesantren Baitul Arqom. "Ada saksi di sana. Ternyata di dalam mobil tersebut ada 1.000 kantong hitam berisi paket bahan pokok yang siap dibagikan," kata Asep.

Pada malamnya, mobil pengangkut paket bahan pokok tersebut menuju ke Pesantren Nurul Huda di Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Kertasari. "Pada malamnya dipergoki oleh Kepala Desa Kertasari Pak Atep," kata Asep lagi.

"Paket bahan pokok ini berisi mi dan gula pasir serta juga tabloid yang isi beritanya soal Jokowi semua dan rencananya akan didistribusikan kepada masyarakat pada masa tenang ini," ujar dia.

Padahal, kata Asep, ada Panwaslu di dua pesantren tersebut pada saat paket bahan pokok akan diturunkan. "Tapi, Panwaslu malah bilang, 'Ini tidak dipermasalahkan'. Jumlah per paket bahan pokoknya tidak lebih dari Rp 50.000," kata Asep.

Senada dengan keterangan Asep, Kepala Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Atep Ahmad Syarif Hidayat mengaku memergoki mobil berstiker Garuda Merah yang hendak menurunkan paket bahan pokok ke Pesantren Nurul Huda di Kecamatan Kertasari.

"Saya memang sedang ada di kawasan Pesantren Nurul Huda. Pas saya lihat di belakang rumah banyak orang yang hilir mudik, wah ternyata paket bahan pokok yang diduga dari Jokowi, tapi kok aneh, mobilnya lambang Garuda Merah," kata Atep.

"Saya katakan bahwa atas nama pemerintahan desa, saya mengimbau kepada Pak Kiai supaya mengamankan dulu paket bahan pokoknya agar jangan dulu dibagikan karena ditakutkan mengganggu stabilitas pemilihan 9 Juli sebentar lagi," aku Atep.

Asep mengaku yakin bahwa paket bahan pokok tersebut dikirim oleh Jokowi-JK. Sebab, paket disertai tabloid Al-Mihrab, yang merupakan tabloid Jokowi-JK.

Desak Panwaslu
Terkait temuan ini, anggota tim advokasi Prabowo-Hatta Jawa Barat, Firman Hidayat, mendesak Paswaslu untuk mengusut temuan tersebut. "Ini masuknya pelanggaran pemilu karena membagikan paket bahan pokok. Membagikan itu kan tidak boleh," tekan Firman.

Firman mengatakan, pembagian paket bahan pokok ini telah melanggar Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. "Dalam UU tersebut disebutkan, barang yang boleh diberikan hanya alat peraga, seperti kaus, topi, gantungan kunci, sementara paket bahan pokok itu tidak diperbolehkan. Pada masa tenang ini, tidak boleh ada atribut kampanye, apalagi paket bahan pokok," tekan dia.

Pembusukan
Sementara itu, Ketua Tim Media Center Prabowo-Hatta, Sunatra, mengatakan, pembagian paket bahan pokok dari kubu Jokowi-JK yang diangkut menggunakan mobil boks berstiker Garuda Merah merupakan pembusukan.

"Lambang Garuda Merah itu simbol atribut kita, ini merupakan sebuah pembusukan bagi kami, ini kegiatan yang sangat kejam sekali. Kami jelas merasa sangat dirugikan," tekan Sunatra.

Selain di Kecamatan Kertasari dan Pacet, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, diduga ada banyak pesantren yang menerima paket bahan pokok Jokowi-JK "bertopeng" Garuda Merah. "Diduga tidak hanya di sini. Kami dapat informasi ada lima boks mobil masuk ke Cileunyi. Kami tak akan berhenti untuk melakukan investigasi terus," tekan Sunatra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com