Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Anak Berkebutuhan Khusus Ikut "Fashion Show"

Kompas.com - 06/07/2014, 14:55 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com - Gita Aprilia (7) tampak percaya diri berjalan melenggak-lenggok di atas catwalk di Mal Ciputra, Semarang. Secara fisik, gadis kecil ini terlihat normal, namun ia mempunyai masalah pendengaran sejak lahir.

Gita, begitu panggilannya, ikut kontes Model Kontes 2014 Fun Holiday Cempetition dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional. Dia sendiri sekolah di rumah pintar untuk anak berkebutuhan khusus, “Efata Deaf Smart Home” di Kota Semarang.

Bersama-sama dengan puluhan anak berkebutuhan khusus, Gita belajar menari dan modeling. Kini, Gita mampu menjadi seperti model papan atas. Gita tampak enjoy, energik dan percaya diri saat berlenggak-lenggok di atas catwalk.

“Anak saya sudah sejak lahir mengalami gangguan pendengaran. Dia belajar di rumah pintar agar bisa mengembangkan bakat pada modeling. Dan yang paling penting agar anak saya bisa percaya diri,” kata Duri Kusmianto (44), orangtua Gita saat ditemui di lokasi kontes di Mal Ciputra Semarang, Minggu (6/7/2014).

Warga Jalan Gedongsongo, Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang itu itu pun gembira anaknya kembali memperoleh penghargaan. Duri mengaku putrinya juga pernah meraih juara mewarnai dan modeling. “Kami ingin anak saya bisa berprestasi dan percaya diri,” bebernya.

Panitia pelaksana Modeling Kontes 2014, Dimas mengingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa semua anak jangan dibeda-bedakan dalam pendidikan. Semua manusia, kata Dimas, sama di mata Tuhan sehingga harus diperlakukan dengan baik.

“Kita semua sama di mata Tuhan. Kontes rumah pintar Efata ini saya tujukan biar anak bisa tersenyum dan tampil percaya diri di depan publik,” paparnya.

Pengelola Efata Semarang, Windy Aryadewi mengingatkan pada publik bahwa pergelaran kontes untuk anak yang berkebutuhan khusus ini penting dan baik untuk menumbuhkembangkan potensi anak. Demi hal itu pula, beragam kegiatan seperti mewarnai, menggambar, dan modeling menjadi aktivitas rutin.

“Kami sengaja membuat ini demi semua anak yang berkebutuhan khusus agar bisa tampil di publik. Bagi kami, ini penting bagi anak agar bisa berkembang dengan baik,” kata Windy, Minggu (6/7/2014).

Menurut Windy, ada banyak anak yang mempunyai masalah pendengaran, mengalami perkembangan yang baik setelah menjalani beragam kegiatan. Salah satu anak yang dimaksud adalah Mutiara Neizya Wibowo atau dipanggil Eca.

Eca sendiri saat ini mengalami masalah pendengaran sejak lahir dan bersekolah di kelas I Sekolah Dasar Luar Biasa Widya Bhakti Semarang. Di dalam kontes yang pernah diikutinya, Eca menjadi siswa tunarungu berprestasi.

Tercatat, dia juga menjadi juara 1 Efata Model Contest 2014, Foto Model Pemilihan Pesona Model Wisata IV tahun 2011; Busana Muslim dan Casual Contest Model tahun 2012; Fotogenic Pemilihan Top Model Pesona Kain Tradisional Nusantara tahun 2013; Juara Umum Top Model Festival Gadis Kebaya tahun 2014 dan; Juara Umum Pemilihan Bintang SAS tahun2104.

“Anak itu masih berumur enam tahun. Dia mempunyai potensi besar dan kepercayaan diri tinggi,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com