Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honor Ditunggak, Ratusan Relawan Hatta Rajasa Kecewa

Kompas.com - 06/07/2014, 11:58 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis


JEMBER, KOMPAS.com - Ratusan relawan calon Wakil Presiden Hatta Rajasa yang tergabung dalam Perhimpunan Kebangkitan Suara Indonesia (PKSI) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengaku kecewa dengan ketua umum Partai Amanah Nasional (PAN) itu.

Kekecewaan itu karena Hatta Rajasa masih memiliki tunggakan berupa honorarium untuk ratusan relawannya di Jember.

“Kami ini menjadi relawan PKSI di bulan Januari- Februari tahun 2012 silam. Kami bertugas untuk melakukan sosialisasi sosok Hatta Rajasa dalam gerakan mendengar amanah rakyat,” terang Roni Nuryahya, koordinator PKSI Jember, Minggu (6/7/2014).

Di Jember, kata dia, relawan PKSI berjumlah sebanyak 257 orang, dan tersebar di seluruh desa di Kabupaten Jember.

“Jumlahnya di masing- masing desa tidak sama, antara satu hingga dua orang relawan, tergantung luas wilayah desanya,” ujar dia.

Masing- masing relawan bertugas untuk menyosialisasikan Hatta Rajasa dengan target 400 rumah di setiap wilayahnya.

“Kami mendata rumah tangga dengan memberikan profile (Hatta Rajasa), kalender, dan menempelkan stiker di setiap rumah yang sudah kami kunjungi,” ungkapnya.

Sesuai dengan kontrak kerja, setiap relawan akan diberi honor sebesar Rp 400.000 dan akan dibayar dalam dua tahap.

“Tahap pertama kami memang sudah dibayar sebesar Rp 125.000, namun sisanya sebanyak Rp 275.000 belum dibayar. Padahal kami sudah bekerja dan menyetor seluruh data sesuai dengan tugas kami. Kami sudah komplain ke pusat, tetapi tidak ada respons. Akhirnya kami ke wilayah, juga tidak ada jawaban. Kami sudah lupa berapa kali menagih hak kami itu, tetapi tidak ada jawaban pasti,” keluh Roni.

Roni dan seluruh relawan PKSI mengaku kecewa terhadap Hatta Rajasa, karena tidak segera membayar hak mereka.

“Kami sudah melakukan tugas, artinya kewajiban kami sudah selesai. Sekarang wajar dong jika kami nagih hak kami. Tentu kami sangat kecewa dengan pak Hatta, karena tidak segera membayar hak kami,” ucapnya dengan nada kecewa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com