Ada 7 qari atau pembaca Al Quran yang mengaji secara bergantian seusai shalat tarawih. Proses membuka Al Quran yang memiliki ukuran teks 100 cm dan 165 cm tersebut membutuhkan 2 orang.
"Dalam satu malam, biasanya para qari menyelesaikan 3 juz dan bisa lebih. Kalau dua orang memang khusus untuk membuka lembaran Al Quran karena ukurannya yang raksasa," ujar Iwan Aziez Siswanto, Sekretaris Umum Masjid Baiturrahman, Selasa (1/7/2014).
Iwan menceritakan, Al Quran tersebut berada di Masjid Baiturrahman sejak 5 September 2010, tepatnya 27 Ramadhan 1431 Hijriah.
"Pembuatnya adalah seorang guru yang bernama Abdul Karim, warga Dusun Kebun Rejo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. Beliau dari Pondok Pesantren Bustanul Makmur. Untuk membuat Al Quran ini, dia membutuhkan 32 dus spidol dan juga 42 dus tinta kualitas terbaik," ujarnya.
Biaya pembuatan Al Quran tersebut berasal dari pemerintah kabupaten yang dipimpin oleh Bupati Ratna Ali Lestari.
"Kertasnya anti-rayap, khusus diimpor dari Jepang," tambahnya.
Iwan menjelaskan, banyak anggota jemaah yang datang untuk melihat Al Quran raksasa tersebut dan memotretnya.
"Apalagi pasangan pengantin yang menikah di sini, mereka pasti selalu melakukan foto dengan latar Al Quran raksasa. Saya pikir ini sudah menjadi ikon dari Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.