Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Nelayan Tani Indonesia: 9-7=2, Jokowi!

Kompas.com - 30/06/2014, 15:33 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Gerakan Nelayan Tani Indonesia dan Gabungan Relawan Jokowi Banyuwangi menggelar apel siaga di Lapangan Blambangan, Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Senin (30/6/2014).

Acara tersebut dihadiri tim pemenangan nasional Joko Widodo, Alwi Sihab, Subagyo H.S dan Nurmala Kartini Syahrir. Dalam orasinya, mantan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dalam Kabinet Indonesia Bersatu, Alwi Shihab mengajak agar masyarakat memilih Jokowi karena Jokowi tidak pernah bermasalah dan tidak sedang bermasalah.

"Umar Bin Khatab memberikan kriteria untuk seseorang menjadi pemimpin. Yaitu pemimpin harus dari rakyat, yang mengetahui penderitaan rakyat, serta tahu apa yang dibutuhkan rakyat. Siapa coba pemimpin yang seperti ini?" kata Alwi Shibab.

Ratusan orang secara serempak meneriakkan nama Jokowi secara kompak sambil mengacungkan dua jari. Selain itu, Alwi juga mengajak agar warga tidak terpengaruh dengan kampanye hitam yang dilancarkan dari kubu lain.

"Ada yang bilang Jokowi gini, Jokowi gitu dan tidak terbukti. Biasa kan kalau main bola mau kalah biasanya main kasar. Nah kalau pilpres mainnya kampanye hitam. Jadi jangan pernah pendukung Jokowi melakukan kampanye hitam," kata Alwi di atas panggung.

Sementara itu, sepanjang jalan menuju Lapangan Blambangan, Muncar banyak ditemui spanduk yang bertuliskan "9-7=2". Menurut Wiwik Pujiati, Ketua Gerakan Nelayan Tani Indonesia mengatakan, angka tersebut menyimbolkan kemenangan Jokowi.

"Pencoblosan tanggal 9 bulan Juni yang angkanya 7. Nah kalo dikurangi kan 2. Siapa lagi kalau bukan Jokowi. Presiden yang diusung rakyat dan benar-benar merakyat," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com