Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peziarah Membeludak, Omzet Penjual Bunga Tabur Capai RP 13 Juta

Kompas.com - 29/06/2014, 14:42 WIB
Nadia Zahra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Seminggu menjelang bulan Ramadhan, penjual bunga tabur di tempat pemakaman umum (TPU) Pondok Kelapa, Jakarta Timur meraup untung bersih hingga 13 juta dalam satu hari.

Hal tersebut disebabkan karena membeludaknya para peziarah yang mengunjungi TPU tersebut. "Hari Jumat itu alhamdulillah dapetnya sampai RP 13,5 juta sehari. Peziarah banyak yang beli sampai 5 kantong bunga tabur satu orangnya. Kalau hari biasa cuma dapet satu sampai lima jutaan," ujar penjual bunga tabur makam, Upie, Minggu (29/6/2014).

Upie yang sudah berjualan selama 10 tahun itu mengungkapkan, dua hari terakhir sebelum memasuki bulan puasa, merupakan puncak dari para peziarah. Ratusan orang belanja di kiosnya membeli bunga tabur serta air mawar. Adapun harga per bungkus bunga tabur atau air mawar sebesar 5.000.

"Kalau bunga bisa awet sampai dua tiga hari. Kalau air mawar bisa semingguan awetnya. Di sini sehari-hari palling ada 6 pedagang," ujar Upie kepada Kompas.com.

Dari pantauan wartawan, di TPU Pondok Kelapa ada sekitar enam sampai sembilan penjual bunga tabur makam. Padahal menurut Upie, seminggu yang lalu ada sampai puluhan pedagang berjejer di sepanjang gerbang masuk TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

"Hari ini sih, tetap ada saja yang datang dan beli di saya. Tapi nggak se-ramai kemarin. Pagi ini penglaris sudah 500.000, he he," selorohnya. Adapun Sugeng, warga Bekasi mengatakan hari ini akan berziarah ke makam kakaknya. " Iya beli bunga buat nyekar ke makam kakak," serunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com