Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Libur Panjang, Pelajar di Balikpapan Jadi Tukang Sapu Batu Nisan

Kompas.com - 29/06/2014, 07:04 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Ketika sebagian anak sekolah mengisi libur panjang mereka dengan tamasya, sebagian anak-anak di Balikpapan, Kalimantan Timur, memilih aktivitas lain yaitu mencari uang dengan cara menawarkan jasa membersihkan batu nisan di pemakaman.

Libur panjang anak sekolah bertepatan dengan datangnya bulan Ramadhan. Sebagaimana budaya ziarah semasa ramadhan, tentu mengundang banyak sekali peziarah. Sejumlah remaja tanggung pun menawarkan jasa jadi tukang pembersih nisan.

Salah satunya, Imran, 14 tahun, siswa kelas dua sekolah menengah Muhamadiyah di Balikpapan ini memanfaatkan waktu sepanjang hari menawarkan jasa menyapu, mengamplas, dan mengepel batu nisan.

"Masuk sekolah masih lama, tanggal 17 Juli. Kebetulan libur panjang. Kami manfaatkan dengan kegiatan (pemeliharaan batu nisan) ini," kata Imran sehabis menyapu batu nisan salah seorang peziarah di Makam Gunung Guntur, Balikpapan, Jumat (27/6/2014) lalu.

Di kuburan seluas dua hektar ini, Imran beraksi tidak sendiri. Puluhan bocah-bocah hingga remaja melintas di antara ribuan peziarah sambil menenteng sapu lidi, sekop kecil, dan kain ambal untuk lap.

"Sekop untuk bersihkan lumut di nisa jika diminta, baru kami sapu," kata Putra, 13 tahun, remaja yang baru saja lulus sekolah dasar.

Imran dan kawan-kawannya beraksi bak profesional. Demi memperoleh simpati, mereka sambil menawarkan diri untuk menuntun pengunjung lanjut usia, menawarkan diri membawakan keranjang bunga tabur, hingga tikar dan alas duduk para pelayat.

"Seiklasnya saja. Dikasih berapa saja diterima. Tapi untuk bersih-bersih rata-rata dikasih Rp. 20.000 sekali bersih-bersih. Bisa bawa pulang sekitar Rp. 100.000," kata Putra.

"Pernah melakukan ini di tahun lalu. Seperti dulu, uang dikumpulkan. Bisa beli baju dan celana lebaran," kata Imran.

Budaya ziarah kubur yang mengundang masyarakat selalu dimanfaatkan banyak penjual jasa dadakan lain. Tukang bersih batu nisan yang dilakukan Imran dkk adalah salah dari sekian banyak pelaku dadakan ini. Belum lagi ada jasa sewa buku doa, menyewakan tikar, dingklik atau kursi duduk, hingga penjual bunga tabur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com