Surat Kampanye Prabowo Juga Diterima Guru-guru di Pinrang

Di Kecamatan Lembang, misalnya, hampir semua sekolah di wilayah ini mendapatkan kiriman surat serupa berisi. Isinya bernada ajakan untuk mendukung Prabowo-Hatta.

Surat itu ditujukan langsung ke setiap guru sesuai dengan namanya masing-masing, tak terkecuali guru bantu yang terdaftar di sekolah. Surat-surat tersebut baru tiba dua hari terakhir saat musim libur sekolah sudah dimulai.

Sejumlah guru mengaku terkejut karena namanya tertulis sebagai penerima surat tersebut. Iin, misalnya, mengaku dirinya kaget karena tidak pernah ada kontak dengan Prabowo atau pun timnya.

Di SD Inpres Pajalele dan SD Negeri No. 147 Lembang, hampir semua guru-guru di sekolah ini mendapatkan surat tersebut. Sebagian surat diambil oleh para guru yang tercatat menjadi penerima.

Sebagian guru lagi memilih tidak menanggapi kiriman surat yang ditujukan padanya karena tidak ingin terlibat praktik politik yang ruwet. Sebagian guru lagi malah membuang surat tersebut ke tong sampah setelah membaca pesannya.

Arifuddin, salah satu warga Lembang Pinrang, menilai surat tersebut adalah pelanggaran kampanye yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang calon presiden. Menurutnya, aksi memanfaatkan sarana pendidikan dan menggiring para guru dalam politik praktis adalah pelanggaran pemilu.

“Ini kan intinya kampanye yang meminta dukungan. Ini jelas pelanggaran karena menggunakan sarana pendidikan sekolah dan menggiring guru mendukung pemenangan mereka,” ujarnya.

Solihin, guru lainnya, meminta panwaslu bertindak terhadap pengiriman surat tersebut kepada para guru.

Sementara itu, Ketua Panwaslu Kecamatan Lembang, Yusri, menyatakan hingga kini belum mendapat laporan resmi dari warga maupun pihak sekolah terkait surat dari Prabowo itu. Namun, Yusri menyatakan, timnya akan segera melakukan klarifikasi ke sekolah-sekolah yang diketahui telah menerima surat tersebut.