Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fikri Mutilasi Tubuh Selingkuhannya di Kamar Kos di Klungkung

Kompas.com - 24/06/2014, 15:00 WIB

KLUNGKUNG, KOMPAS.com - Fikri mengaku menghabisi Diana Sari di tempat kos mereka berdua di Jalan Kenyeri 9, Desa Tojan, pada 16 Juni mulai pukul 10.30 Wita (baca: Ditangkap, Pelaku Mutilasi di Klungkung Ternyata Selingkuhan Korban). Kapolres Klungkung, AKBP Ni Wayan Sri Yudatni Wirawati, mutilasi dilakukan secara bertahap.

"Begitu capek memotong, dia keluar kamar kos sambil merokok dan sempat mengobrol dengan buruh bangunan yang bekerja di depan kosnya," kata Wirawati, Selasa (24/6/2014).

Usai memotong-motong bagian tubuh korban, pelaku langsung membuangnya ke berbagai tempat, di antaranya di Jalan Raya Bukit Jambul, Klungkung. Bukit Jambul adalah tempat pertama kali ditemukannya potongan tubuh Diana Sari oleh warga setempat.

"Dari pengakuannya ada 13 tempat pembuangan potongan tubuh tersebut. Namun setelah ditindaklanjuti di beberapa tempat tidak ditemukan potongan," ujarnya.

Kapolda Bali Kapolda Bali Irjen (Pol) Benny Mokalu dan jajarannya sempat mendatangi rumah kos korban yang menjadi tempat pembantaian.

"Kasus ini 80 persen sudah terungkap. Lebih lanjut tim masih melakukan tes DNA untuk meyakinkan apakah benar korbannya adalah yang dimaksud," ujar Benny.

Diakui sebagai suami

Wayan Suwitra, Kelian Banjar Dinas Jelantik Kori Batu yang merupakan wilayah tempat kos Diana, mengaku sempat bertemu Diana, 14 Juni lalu.

“Saat itu saya dengan aparat desa serta Babinsa melakukan sidak kos. Saya mengambil KTP korban,” ujarnya.

Dia juga menuturkan sempat bertanya kepada Diana yang ber-KTP di Sumbawa mengenai dengan siapa dia menyewa kamar kos itu.

“Dia mengatakan tinggal bersama suami,” tutur Suwitra menirukan jawaban Diana.

Karena Diana beralasan akan melanjutkan kuliah di Malang, maka pada hari Minggu (15/6), Wayan Suwitra menyerahkan kembali KTP korban. Namun saat dicari ke kosnya, Diana dan Fikri tidak ada di tempat.

“Saat itu, saya menitipkan KTP mereka ke penghuni kos di sebelah kamar mereka,” ujarnya.

Setelah adanya penemuan potongan tubuh di Bukit Jambul, Suwitra mengaku didatangi pihak kepolisian untuk melakukan pengecekan kamar kos yang ditinggali Fikri dan Diana.

“Waktu itu saya sempat ke sana bersama intel polisi. Ketika saya masuk ke dalam kamar kosnya, lantainya masih menyisakan potongan-potongan kecil rambut. Selain itu ada bau anyir darah, namun tidak ada bekas noda darah,” ujarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com