Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Blusukan" ke Perajin Tempe di Jambi, Jokowi Sebut Ada Mafia Kedelai

Kompas.com - 24/06/2014, 14:59 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAMBI, KOMPAS.com - Calon presiden Joko Widodo menengarai adanya permainan importir kedelai di Indonesia. Menurut dia, permainan mafia kedelai itu memicu melambungnya harga kedelai dan akhirnya menyulitkan masyarakat.

"Kedelai harus menjadi perhatian, kalau harganya sudah naik, turunnya sulit sekali. Artinya ada yang memainkan, importir yang memegang stok," kata Jokowi saat blusukan ke sentra perajin tempe di Kelurahan Rajawali, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, Selasa (24/6/2014).

Dalam kesempatan itu, Jokowi menerima keluhan warga di sana yang memintanya menurunkan harga kedelai dari Rp 9.000 kilogram ke Rp 6.000 kilogram. "Kami berharap Bapak bisa mengusahakan bagaimana harga kacang kedelai bisa turun," kata Mahfud, salah seorang perajin tempe di lokasi tersebut.

Jokowi mengatakan, ada beberapa cara untuk menyelesaikan krisis kedelai di Indonesia. Ia mengusulkan agar masing-masing daerah mengoptimalkan produksi dan melakukan impor kedelai secara mandiri agar pendistribusiannya lebih tepat. "Kalau Jambi jadi importir, mampu enggak? Jadi enggak terpusat di Jakarta," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com