Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Sulbar Tak Terima Dinonaktifkan Golkar

Kompas.com - 24/06/2014, 12:06 WIB
Nasrullah Nara

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh memprotes keras penonaktifan dirinya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sulawesi Barat. Dia tidak menerima tuduhan tidak mematuhi keputusan partai untuk mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada pemilu presiden 9 Juli mendatang.

"Saya akan melawan, bila perlu dengan jalur hukum. Ini sama saja dengan mempermalukan orang Mandar di panggung politik nasional," ujar Adnan ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (24/06/2014) pagi.

Anwar menegaskan, penonaktifan itu tidak beralasan sebab dia menerima tugas dari DPP Golkar untuk menjadi ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta. Bahwa dirinya tidak cuti dari posisi gubernur, itu adalah bagian dari upaya memberi porsi yang adil kepada setiap calon presiden. Di samping itu, ia ingin tetap fokus pada tugas sebagai pemimpin pemerintahan di daerah.

Adnan menduga, penonaktifan tersebut berkait dengan kiprahnya menyambut kedatangan calon wakil presiden Jusuf Kalla (JK) pekan lalu di Sulbar. Namun, ia menegaskan bahwa ketika dia menyambut kedatangan Kalla dari Bandara Tampa Padang hingga ke rumah kediaman tokoh masyarakat Mandar di Mamuju, dirinya dalam kapasitas sebagai gubernur.

"Tokoh siapa pun yang datang ke Sulbar, tentu saya sambut, apalagi yang datang adalah Pak JK, mantan wapres yang juga mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar. Wajar dong saya menyambutnya," ujar Adnan.

Menurut Adnan, andai kata Prabowo-Hatta berkunjung ke daerahnya, dia juga akan memberi perlakuan serupa. Dia menilai, dalam dinamika politik menjelang pilpres, di mana pilihan rakyat tidak mengacu pada partai, tetapi pada figur, mestinya Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie bijak dan arif membaca situasi.

"Sikap gegabah seperti ini, sama saja dengan memantik perlawanan dari arus bawah. Dalam posisi Golkar bukan pemegang poros utama dalam mengusung koalisi parpol pengusung capres, mestinya pihak DPP Golkar tidak panik. Keputusan frontal seperti ini sama saja dengan makin menenggelamkan Golkar," ucap Adnan.

Tanpa bermaksud menonjolkan prestasi, Adnan merasa sudah berbuat banyak bagi Golkar, antara lain memenangkan Golkar dalam pilkada gubernur Sulbar selama dua periode serta memenangkan seluruh pilkada bupati di Sulbar. Di Sulbar terdapat enam kabupaten, yakni Mamuju, Mamuju Utara, Mamuju Tengah, Majene, Polewali Mandar, dan Mamasa. "Coba cari, apakah ada provinsi yang 100 persen didominasi bupati usungan Golkar?" ujarnya.

Partai Golkar memecat tiga kadernya dari keanggotaan di partai dengan alasan tidak mematuhi keputusan partai untuk mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Selain itu, Golkar juga menonaktifkan Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh (baca: Aburizal Pecat 3 Kader Golkar yang Tak Dukung Prabowo-Hatta).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com