Kerusakan tempat sampah berdesain unik itu bukan hanya pada bahan plastiknya saja. Bahkan, tiang-tiang besi penyangga plastik sampah banyak yang bengkok dan tercabut dari tanah.
Mengetahui hal tersebut, pria yang akrab disapa Emil ini akhirnya memutuskan untuk kembali menggunakan tempat sampah dengan desain lama yang berbahan fiberglass.
"Karena memang kita coba dengan plastik ternyata ada kerusakan- kerusakan. Sehingga kita back to basic saja mengganti tempat sampah dengan fiberglass," kata Emil di Tegalega Kota Bandung, Senin (23/6/2014).
Emil menambahkan, penggantian bahan tempat sampah itu akan dilakukan secepatnya.
"Mudah-mudahan dalam waktu dua bulan sudah kita pasang di area-area di Kota Bandung," ujarnya.
Meski diganti, warna tempat sampah plastik yang membedakan antara sampah organik dan sampah non-organik itu akan dipertahankan. Hijau untuk sampah organik dan putih untuk sampah non-organik.
"Warnanya tetap hijau dan putih hanya sekarang dari fiberglass dan permanen. Dengan begitu diharapkan tidak dirusak," ungkapnya.
Emil pun tidak membantah rusaknya tempat sampah plastik tersebut dikarenakan masyarakat Kota Bandung belum siap menerima perubahan. Meski demikian, Emil mengaku tidak akan menyerah untuk membuat kotanya lebih bersih.
"Ada beberapa kelompok masyarakat belum siap, tapi kan kita tidak mau menyerah untuk membuat Bandung lebih bersih. Kalau tidak bisa, kita cari cara lain, kita tidak mau berhenti," ucapnya.
"Saya imbau kepada warga, jangan hanya berharap kepada pemerintah, tapi ikut turun tangan, beraksi kasih solusi ke Kota Bandung," tambahnya kemudian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.