Namun, saat ditanya jenis panti pijat apa yang akan dibuka, Sinta (29) dan Santi (22) hanya tersenyum malu.
"Itu urusan nanti Mas," kata Sinta.
Kakak beradik ini baru empat tahun bekerja di salah satu wisma di Jarak. Selama bekerja, keduanya rajin menabung. Tujuannya ialah untuk bekal masa depan. Keduanya sadar tidak mungkin akan terus berprofesi sebagai PSK.
Sinta mengajak adiknya karena mereka sudah tidak punya keluarga lagi di Indramayu. Ibu mereka telah meninggal dunia, pertengahan 2005 lalu, sementara sang ayah pergi dengan perempuan lain entah ke mana.
Sinta, yang sudah menikah, meminta adiknya untuk tinggal bersama dirinya. Keluarga Sinta tidak harmonis. Suaminya kedapatan berselingkuh dengan wanita lain. Sinta yang meminta cerai lalu melarikan diri ke Surabaya dengan mengajak adiknya.
"Saya khawatir sama Santi, kemudian saya bawa lari juga," katanya.
Di Surabaya, dia bingung mau ke mana. Ijazah SMA miliknya ketinggalan di rumah suaminya di Indramayu. Sementara itu, Santi hanya lulusan SMP.
Karena ajakan seorang teman, keduanya pun nekat bekerja di lokalisasi prostitusi agar tetap bisa makan. Sinta semula tidak sepakat jika adiknya ikut bekerja di lokalisasi prostitusi.
"Tapi, Santi ngotot saja mau ikut, terus saya biarkan asalkan sama saya," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.