Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gusdurian Jember Serukan Stop Kampanye Hitam

Kompas.com - 18/06/2014, 16:18 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis


JEMBER, KOMPAS.com -- Komunitas pecinta KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang biasa disebut komunitas Gusdurian Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyerukan agar tidak lagi ada kampanye hitam terhadap seluruh calon presiden dan wakil presiden.

“Jangan ada lagi kampanye hitam terhadap capres dan cawapres, sebab cara-cara tersebut telah melukai proses demokrasi di negeri ini,” ujar Ulung Angga Trenggana, koordinator komunitas Gusdurian Jember, Rabu (18/6/2014).

Kata Ulung, alangkah lebih baiknya jika semua elit politik di negeri ini, memberikan pendidikan politik yang santun kepada masyarakat.

“Banyak masyarakat yang apatis terhadap proses demokrasi karena ulah-ulah elit politik. Masyarakat saat ini sudah cerdas, mereka sudah bisa menentukan pilihannya sendiri. Elit politik harus melakukan kampanye dengan cara-cara yang diatur undang-undang, misalnya perkenalkan visi misi calonnya, kemudian apa yang akan dia berikan kepada rakyat jika terpilih, dan lain sebagainya. Seharusnya seperti ini sikap mereka,” kritik dia.

Untuk itu dia berharap agar seluruh elit politik segera menghentikan seluruh praktik kampanye hitam pada pelaksanaan pilpres.

“Di Jember sebagaimana dilansir sejumlah media, ada tabloid 'Obor Rakyat' yang beredar di kalangan pesantren, serta sejumlah selebaran gelap yang menyudutkan salah satu capres. Praktik semacam itu berpotensi menimbulkan adu domba di tengah-tengah masyarakat, sehingga muncullah konflik horizontal. Sungguh ini telah menodai pelaksanaan pesta demokrasi rakyat ini,” ungkap Ulung.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Jember, kembali menerima tabloid "Obor Rakyat", yang dinilai berisi kampanye hitam terhadap capres Jokowi. Tidak hanya itu saja, di wilayah Jember selatan, juga ditemukan selebaran gelap yang isinya juga menyudutkan Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com