Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Semarang Resah PSK Dolly Pindah ke Bandungan

Kompas.com - 17/06/2014, 16:45 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com
-- Rencana Wali Kota Surabaya menutup lokalisasi Dolly dan Jarak Surabaya, Rabu (18/6/2014) memicu keresahan sejumlah kalangan di Kabupaten Semarang. Mereka khawatir terjadi eksodus para PSK dari lokalisasi terbesar di Asia Tenggara itu ke sejumlah lokalisasi di wilayah Kabupaten Semarang.

Ketiga lokalisasi yang masih eksis di Kabupaten Semarang adalah Tegalpanas (Karangjati), Kalinyamat (Bandungan), Sukasari atau Gembol (Bawen), dan Sembir (Salatiga). Selain keempat lokalisasi tersebut, sejumlah kawasan wisata di Bumi Serasi selama ini juga dikenal sebagai wilayah abu-abu, seperti Bandungan dan Kopeng. Kedua wilayah itu terkenal sebagai pusat hiburan seperti pub, karaoke dan panti mandi uap dengan para pekerja wanitanya yang berpraktik plus-plus.

"Masyarakat sangat khawatir, apalagi seperti kawasan Bandungan masalah PSK ini masih menjadi masalah," kata Said Riswanto, anggota DPRD Kabupaten Semarang, Selasa (17/6/2014) siang.

Menyikapi kekhawatiran masyarakat terkait dampak penutupan Dolly tersebut, Said yang juga warga Bandungan ini mendesak Pemkab Semarang bertindak sesuai Peraturan Daerah (Perda) tentang Ketertiban Umum dan Kententraman Masyarakat yang telah disetujui dalam rapat paripurna DPRD Kabupaten Semarang pada pertengahan Mei lalu.

"Pemerintah harus bertindak sesuai Perda yang baru disepakati kemarin. Dalam Perda itu PSK di Kabupaten Semarang dilarang beroperasi," jelasnya.

Berdasarkan Perda itu, para PSK yang beroperasi akan diancam hukuman maksimal tiga bulan kurungan dan atau denda Rp 50 juta. "Yang menyediakan tempat asusila juga kena Pidana," imbuhnya.

Perda tersebut, lanjut Said, saat ini masih dalam proses evaluasi Gubernur Jawa Tengah. Di dalam Perda tersebut terdapat kewenangan yang lebih luas bagi aparat Satpol PP maupun pihak kepolisian untuk menertibkan sejumlah kawasan asusila.

"Kalau Perda sebelumnya, Satpol PP maupun polisi tidak bisa menindak. Kita awasi saja, Bupati dan bawahannya bisa kerja nggak," pungkasnya.

Berbeda dengan Said, seorang aktivis sosial di Bandungan, Budi Nugroho memberikan analisa sebaliknya. Kekhawatiran eksodus para PSK Dolly ke sejumlah lokalisasi di Kabupaten Semarang, termasuk di tempat-tempat hiburan di Bandungan, justru dapat menggairahkan dunia hiburan malam di Bandungan.

"Kelihatannya malah senang. Sebab selama ini Bandungan, PSK-nya minim. Tidak imbang antara kebutuhan dengan persediaan," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com