Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wahyono, Juara MTQ Kategori Tunanetra yang Ingin Belikan Rumah untuk Ibu

Kompas.com - 17/06/2014, 16:44 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com — Wahyono, warga Desa Gombeng, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, tak menyangka dirinya bakal meraih juara terbaik II cabang Tilawatil Quran pada acara MTQ Nasional Ke-25 tahun 2014 yang digelar di Batam pada 5-14 Juni 2014 lalu.

Dia menjadi juara dalam kategori cacat tunanetra putra. Pria berusia 21 tahun itu bercerita betapa dirinya sangat bersyukur bisa menjadi juara di ajang bergengsi yang dibuka langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono itu.

"Saya enggak nyangka bisa juara 2. Nilainya dengan juara satu hanya selisih 1. Saya nilainya 93, juara 1 dapat 94," katanya, Selasa (17/6/2014).

Wahyono merupakan anak bungsu dari sembilan bersaudara dari pasangan Sadimah dan Sadi yang terlahir sebagai tunanetra.

"Awalnya saya tidak pernah sekolah formal. Jadinya ya hanya ngaji di kampung. Waktu masih kecil jarang ada temannya soalnya enggak ada yang berteman karena saya cacat. Jadi keluar rumahnya ya cuma ngaji," ungkapnya.

Karena keterbatasannya, Wahyono belajar mengaji dengan cara merekam bacaan guru ngajinya menggunakan tape recorder miliknya.

"Waktu gurunya ngaji saya rekam terus di rumah saya putar ulang, didengarkan sambil ditirukan. Itu saya lakukan sejak tahun 2006 sampai 2010," ungkap laki-laki yang punya hobi menyanyi tersebut.

Kemudian, dia dibujuk untuk meneruskan sekolah secara formal.

"Saat itu, ada guru-guru SLB yang cari anak-anak tunanetra seperti saya di desa-desa. Setelah ketemu, mereka memaksa saya untuk sekolah. Tiga tahun baru saya memutuskan mau sekolah. Jadi walaupun usia saya 21 tahun, saya ini masih kelas 5 SD," katanya sambil tertawa.

Karena letak rumahnya yang cukup jauh, Wahyono tinggal di asrama Panti Yayasan Kesejahteraan Pendidikan Tuna Indra yang berada satu lokasi dengan SDLB A tempatnya bersekolah.

"Di sini saya belajar membaca dan menulis huruf braille dan juga membaca Al Quran khusus untuk tunanetra. Ilmu saya tambah, untungnya mau sekolah. Sekarang ngerekamnya enggak pakai tape recorder lagi tapi pakai handphone, selain membacanya menggunakan Al Quran braille," ujar lajang yang menghafal beberapa surat dalam Al Quran tersebut.

Sebelum mewakili Jawa Timur ke tingkat nasional, Wahyono mewakili Banyuwangi di MTQ Provinsi Jawa Timur dan berhasil meraih juara dua. Saat diseleksi kembali, ternyata dia yang menjadi satu-satunya wakil dari Jawa Timur untuk dikirim ke Batam.

Prestasi yang didapatkannya tidak mudah. Selama pembekalan, Wahyono dilarang menyanyi padahal dia mempunyai hobi menyanyi dan sering mendapatkan tugas untuk mengisi acara menyanyi.

"Menyanyi dan mengaji kan beda jadi sekitar 3 bulan saya dilarang menyanyi agar tidak memengaruhi. Ya enggak masalah karena ini juga bagian dari ibadah," tambahnya.

Rumah untuk ibu

Sebagai juara dua, Wahyono berhak mendapatkan uang pembinaan Rp 20 juta. Rencananya, uang sebesar itu akan ditabung karena dia mempunyai keinginan untuk membelikan rumah bagi ibunya.

"Setiap dapat uang selalu ditabung soalnya ingin sekali beli rumah buat ibu, soalnya selama ini masih numpang ikut saudara. Kebetulan saya juga punya sedikit tabungan yang saya kumpulkan setiap dapat panggilan mengaji dan juga menyanyi," kata lelaki yang mempunyai suara indah tersebut.

Sementara itu, saat dihubungi secara terpisah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku akan memberikan bonus kepada Wahyono.

"Iya saya sudah mendengar kabar itu. Nanti pihak Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan memberikan beasiswa ke Wahyono hingga ia bisa menyelesaikan pendidikannya sampai sarjana. Paling tidak nanti ia bisa hidup mandiri," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com