Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Malang, Megawati Bicara Soal Mental Bodoh

Kompas.com - 17/06/2014, 15:45 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com - Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri meminta kepada mahasiswa di Indonesia agar tidak bermental bodoh. Salah satunya dengan mendedikasikan diri untuk kemajuan Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Megawati dalam orasi kebangsaan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, Selasa (17/6/2014). Acara ini dalam rangka memperingati 50 tahun UMM dan pemberian UMM Award untuk tokoh bangsa, almarhum Taufik Kiemas, suami dari Megawati.

Selain itu, Megawati juga datang untuk meresmikan Rumah Sakit UMM. Dalam peresmian RSUMM yang tak jauh dari lokasi kampus UMM itu. Megawati didampingi Jusuf Kalla, Ketua Umum PMI, yang juga calon Wakil Presiden RI.

"Dedikasikan diri kalian untuk negeri ini, dan membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya. Harapan saya, anak-anak muda Indonesia tumbuh cerdas hingga dapat menjadi penyuluh di negeri orang lain," kata Megawati.

Bangsa Indonesia sudah sering mendapatkan hinaan dari bangsa lain. "Hal itu terjadi, karena mereka merasa memiliki SDM yang lebih bagus. Indonesia hanya memiliki waktu sempit, menjelang berlakunya perjanjian ekonomi ASEAN. Jika tidak disiapkan dengan baik, maka akan banyak warga asing mendominasi sektor pekerjaaan dalam negeri ini," tegasnya.

Selain itu, Megawati juga mengajak para mahasiswa yang akan menjadi dokter muda, mampu dan mau menyebar ke pelosok negeri untuk membantu masyarakat. "Dedikasikan diri kalian untuk rakyat Indonesia. Saya ingin mental perbudakkan dan rendah diri serta penakut sebagai Bangsa Indonesia harus dihilangkan. Harus dibangun karakter sebagai bangsa yang merdeka, tidak boleh memiliki mental bodoh," tegasnya lagi.

Megawati juga menginginkan kaum perempuan memiliki kemampuan intelektual sebanding dan bahkan melebihi kaum lelaki. Sebab, konstitusi di Indonesia sudah mengatur keseteraaan antara perempuan dan laki-laki.

"Jumlah wanita di Indonesia sudah banyak melebihi laki-laki. Kualitasnya harus ikut dibenahi. Dengan blusukan, ternyata saya dapat mengetahui permasalahan dasar masyarakat kecil. Ternyata masih banyak ditemukan anak-anak kurang gizi, akibat sang ibu kurang mengetahui dan memahami kebutuhan gizi bagi anak-anaknya," ungkapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com