"Saya mau tanya dulu, tabloid Obor Rakyat ini sampai sini, ndak?" tanya Jokowi kepada lebih dari seribu pendukungnya di Alun-alun Pegaden, Subang, Jawa Barat, Selasa (17/6/2014) siang.
Pertanyaan tersebut pun disambut bermacam respons. Ada massa pendukung yang menjawab tidak, ada massa pendukung yang menjawab iya.Namun, Jokowi tak melanjutkan pertanyaaannya itu.
"Tenang saja, sekarang lagi dicari polisi, itu yang punya Obor Rakyat. Mudah-mudahan itu cepat ditangkap," ujarnya.
Jokowi menjelaskan, tabloid Obor Rakyat merupakan media yang berisi fitnah terhadap dirinya. Di situ, Jokowi disebut keturunan Tiongkok lantaran memiliki ayah warga negara Singapura.
"Percaya atau tidak?" tanya Jokowi.
"Tidak," timpal massa yang hadir.
"Wajah ndeso begini dibilang keturunan orang Singapura," ujar Jokowi.
Sebelumnya diberitakan, sebuah tabloid atas nama Obor Rakyat beredar di sejumlah pondok pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Isi tabloid berupa hujatan terhadap Jokowi-JK tanpa menyebut narasumber dan penulis berita.
Dalam tabloid edisi kedua itu, berita utama mengangkat topik "1001 Topeng Pencitraan". Di dalamnya, penulis menyangkutpautkan Jokowi dengan kasus bus transjakarta. Selain itu, disebutkan juga sejumlah isu SARA dan Jokowi promaksiat.
Ketua Komisi Hukum Dewan Pers Stanley Adi Prasetyo menegaskan bahwa tabloid Obor Rakyat bukan produk jurnalistik. Pihaknya siap membantu pihak yang dirugikan untuk menyeret oknum wartawan yang berkaitan ke ranah hukum. Kuasa hukum Jokowi-Jusuf Kalla, Alexander Lay, memastikan akan melaporkan wartawan dan orang lain di balik beredarnya tabloid itu ke Mabes Polri, Senin ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.