Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Kejaksaan Simalungun Dilempari Telur Busuk

Kompas.com - 17/06/2014, 14:01 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis

SIMALUNGUN, KOMPAS.com — Ratusan warga Nagori Bah Tobu, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun, melempari Gedung Kejaksaan Negeri Simalungun di Jalan Asahan, Pematangsiantar, Sumatera Utara, dengan puluhan telur busuk, Selasa (17/6/2014).

Warga melakukan aksi lempar telur busuk karena tidak diperbolehkan memasuki gedung kejaksaan dan hanya diperbolehkan melakukan aksi unjuk rasa di luar pagar gedung. Warga bermaksud menemui Kepala Kejaksaan Negeri Simalungun Polin Sitanggang dan Kepala Seksi Pidana Khusus Edmon Purba. Namun, keduanya tidak muncul di hadapan warga.

Aksi unjuk rasa digelar menyusul penetapan tersangka korupsi terhadap Sumarni, Pangulu Bah Tobu, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun. Jaksa penyidik menetapkan Sumarni melakukan korupsi pengadaan beras miskin di nagori atau desa yang dia pimpin.

Dia dituduh melakukan korupsi atas uang negara dengan kerugian mencapai Rp 15 juta. Namun, warga justru menilai pangulu mereka tidak melakukan korupsi sebagaimana yang dituduhkan jaksa penyidik.

"Kami protes dengan kejaksaan yang menyebut pangulu kami korupsi beras miskin. Sebaliknya, kami menilai pangulu kami bekerja sama baik dengan kami, termasuk penyaluran raskin," kata Dewi (42), salah seorang warga.

Itu sebabnya, kata Dewi, mereka melakukan aksi unjuk rasa meminta kejaksaan menghentikan proses hukum terhadap pangulu mereka.

Sebelumnya, di hadapan para pengunjuk rasa, Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Simalungun Firdaus mengatakan, penetapan Sumarni sebagai tersangka sudah melalui proses dan mekanisme di kejaksaan.

"Kami punya aturan dalam menetapkan seorang menjadi tersangka," katanya.

Warga yang kemudian kecewa dengan sikap kejaksaan akhirnya meluapkan kemarahan. Selain melempari gedung jaksa dengan telur busuk, warga juga mengembalikan beras miskin dan uang yang sempat diterima warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com